bab 23( pertengkaran)

24 0 0
                                    

Dan, tapppp.....

Senyuman miring muncul dari wajah Ruhi, seorang gadis yang tengah berusaha untuk mendekati Reksa.

"Gw engga kalah menarik dari nih cewek" guman Ruhi menatap layar laptop yang tengah menampilkan pencarian mengenai tentang 'Gendhis'

Dengan cepat Reksa melangkah kan kaki nya bersamaan dengan Rayan yang selalu senantiasa berada di samping nya serta juta para ajudan yang tentu selalu berdiri di belakang Reksa.

"Bagaimana dengan pengembangan proyek dari divisi satu? " tanya Reksa.

"Berjalan dengan lancar pak, kita hanya menunggu waktu seminggu untuk waktu peluncuran produk baru dari divisi satu" tutur Rayan yang di jawab anggukkan oleh Reksa.

"Beritahu kepada kepala tim untuk bisa memaksimalkan produk yang akan di luncurkan" titah Reksa.

"Baik Pak, maaf pak untuk nanti kita akan ada rapat dengan para dewan direksi pada jam 10.00"

"Segera kerjakan persiapan yang saya katakan" perintah Reksa pada pekerja yang senantiasa berada di belakang nya.

"Baik Pak"

Sesampainya di loby suara bisik-bisik terdengar di telinga Reksa,
Telinga nya tidak salah menangkap jika para pekerja saat ini tengah berbisik mengenai istri nya.

Raut wajah Reksa langsung berubah menjadi datar, tangan nya tanpa sengaja mengepal,
Rayan yang berada di samping tentu saja merasa peka dengan sikap bos nya itu.

"Sumpah enggak nyangka ternyata bu Gendhis orang nya sekasar itu"

"Iya bener, kasian banget tuh cewek ya habis di hajar sampai babak belur begitu"

"Tapi kalian tidak boleh berbicara seperti itu"

"Iya bener apa yang di katakan Ika, bagaiamana pun bu Gendhis adalah istri pak Reksa"

"Gimana ya guys? Walaupun dia istri pak Reksa tapi tetap saja tindakan nya itu tidak patut untuk di bela"

"Tapi tidak seharusnya juga kita menyalahkan bu Gendhis, kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, bisa saja wanita itu yang menyerang bu Gendhis lebih dulu"

"Entah lh aku juga gak mau ikut campur urusan orang lain, tapi untuk sekarang kasian bu Gendhis nama baik nya lagi tercemar"

"APAKAH KALIAN DI PEKERJAAN HANYA UNTUK MENGGOSIP? " suara Rayan terdengar begitu keras yang membuat para pekerja yang tengah berkumpul menjadi terkejut.

Mereka langsung menunduk ketakutan melihat aura yang begitu menegangkan terutama dengan raut wajah Reksa serta Rayan yang sangat menyeramkan.

Perlahan Reksa melangkah mendekat pada kelompok pekerjaan yang tengah menunduk,

"Alina segera urus pesangon mereka" ucap Reksa pada sekretaris nya yang membuat para pekerja tadi menganga kaget,

"Baik Pak" jawab Alina mengangguk.

"Pak saya mohon tolong jangan pecat kami, kami minta maaf atas sikap kurang ajar kami, tapi tolong jangan pecat kami pak" salah seorang pekerjaan memberanikan diri bersimpuh di kaki Reksa.

Pertama kali nya dalam hidup Reksa bersikap kasar dengan pekerjaan nya, terlihat saat ini Reksa dengan kasar menyentak pekerjaan yang tengah memohon padanya.

"Sikap kalian sudah keterlaluan, saya mengeluarkan uang untuk menggaji kalian bukan saya tugas kan untuk bergosip sesuatu hal yang tidak penting" sentak Reksa dengan wajah datar.

Usai mengatakan itu Reksa langsung melangkah pergi entah kemana,

"Alina segera urus perintah pak Reksa, dan yang lainya segera kembali pekerjaan kalian" ucap Rayan sebelum ia pergi untuk menyusul Reksa.

Effort And ResultsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang