"Astagfirullah" Gendhis terpelonjak kaget saat baru saja membuka mata melihat pemandangan yang amat mengejutkan.Bagaimana tidak? Pemandangan pagi buta yang pertama kali ia lihat adalah raut wajah lusuh dari Reksa.
Perlahan-lahan Gendhis mulai mendekat ke arah Reksa, sambil menandakan tangan nya pada wajah Reksa.
"Mas kamu kenapa? Kok bisa sampai selusuh ini?"
Reksa hanya menggeleng kan kepala nya,
"Saya tidak bisa tidur"
Detik selanjutnya Reksa tertidur pada bahu Gendhis yang membuat gadis itu menyerit heran.
Menit selanjutnya Gendhis terkekeh geli, lalu dengan perlahan ia mulai menidurkan Reksa dengan posisi yang benar.
Ia menarik selimut ke atas untuk menutupi tubuh suami nya itu,
"Tidur yang nyenyak mas"
Sebelum beranjak dari kasur, Gendhis melirik sebentar pada jam yang saat ini menujukan pukul 05.00 yang artinya masih ada waktu untuk melaksanakan sholat shubuh.
***
Rasa nyeri menghantam kepala nya saat ini yang membuat Reksa hanya mampu bersandar pada bantal.
Jari jemari nya bergerak untuk memijit pelipis nya, dengan niatan bisa mengurangi rasa nyeri tersebut.
Ceklek
Suara dorangan pintu terbuka membuat Reksa reflek membuka mata nya yang tadi sempat terpejam.
"Sudah bangun mas? "
Untuk menjawab pertanyaan dari sang istri, Reksa hanya sanggup untuk mengangguk.
Gendhis melangkah ke arah ranjang,
Dan sekarang ia sudah duduk di tepi ranjang tepat bersebelahan dengan Reksa."Kamu kenapa bisa sampai begadang?"
"Saya tidak bisa tidur, mikirin kamu"
Alis Gendhis terangkat sebelah mendengarkan penuturan Reksa..
"Kok karena aku? "
Jari Reksa menunjuk tepat di bibir Gendhis yang membuat istri nya itu semakin memasang wajah bingung.
"Lihat, cara seperti ini lah yang buat saya semakin bingung"
"Bingung gimana sih mas? Udah akh mending kamu cepetan mandi biar kamu bisa segeran gak kayak gini".
Gendhis yang berniat untuk beranjak,
Jadi tak jadi karena tangan nya yang di tarik oleh Reksa yang membuat ia reflek jadi duduk kembali." Tunggu, saya tidak akan mandi sebelum kamu jawab pertanyaan saya"
"Bandel banget sih kamu mas, gak liat apa itu jam berapa? Entar kamu telat lagi ke kantor nya"
Reksa melirik sekilas ke arah jam, sebelum detik selanjutnya ia menatap sang istri dengan lekat-lekat.
"Biarin, saya bos nya jadi terserah saya ingin datang jam berapa"
Gendhis memasang raut wajah tak percaya dengan apa yang di katakan oleh suami nya itu, dengan santainya ia melayangkan cubitan pada lengan Reksa yang tentu saja memancing ringisan dari sang empuh.
"Masih juga bangun tidur dhis, sudah kamu siksa"
"Biarin, salah siapa coba di bilangi bandel banget, mau kamu bos nya pun harus tetap datang tepat waktu sebagai contoh dan panutan untuk para anggota kamu, gimana coba kalau misal anggota kamu nyontohin kamu yang gak bener gini? "

KAMU SEDANG MEMBACA
Effort And Results
Algemene fictieReksa Mahatma Dananjayantara merupakan seorang Ceo muda yang memimpin salah satu perusahaan besar yang ada di dunia ini. Pria yang memiliki tinggi sekitar 192 meter, wajah yang tampan bak seorang dewa tubuh yang terbilang atletis harta yang begitu b...