Suara canda tawa jelas terdengar dari sebuah ruangan khusus yang telah disewa oleh para ibu-ibu sosialita.
"Nak Gendhis gimana toh rasanya jadi istri nya nak Reksa? " celetuk salah seorang teman Melvita.
Gendhis menarik senyuman lebar "senang tante, rasanya benar-benar beruntung bisa menjadi istri dari Reksa"
"Hahah dulu padahal saya berharap banyak kalau nak Gendhis bisa jadi calon menantu saya, tapi malah keduluan sama siMelvita"
"Tuu kan makanya, kamu jangan terlalu berharap banyak, liat tuh Melvita yang bahagia banget bisa dapat menantu yang diidam-idamkan"
Melvita yang sedari tadi mendapatkan pujian hanya menanggapi nya dengan senyuman serta kekehan.
Rasa senang tentu saja dirasakan Gendhis,
Karena bisa bertemu dan akrab dengan teman-teman dari ibu mertuanya.Pandangan mata Gendhis sempat melirik pada layar henphone miliknya yang baru saja menyala karena ada notifikasi pesan yang masuk.
Kapan pulang?
Saya rindu kamu dhisGendhis tersenyum geli ketika membaca pesan dari suaminya itu, perasaan baru juga ditinggal selama satu hari tapi justru suaminya itu sudah menanyakan kapan ia akan pulang?
Jari jemari Gendhis mulai bergerak untuk mengetikan sebuah pesan, namun sudah keduluan dengan pesan yang terkirim oleh Reksa.
Ralat.
Maksud saya, bukan saya
Yang rindu kamu, melainkan
Kasur di kamar yang merindukan kamu dan meminta saya untuk menanyakan hal tadi.Mata Gendhis memicing tak percaya ketika membaca pesan yang baru saja dikirim Reksa,
Hal yang paling membuat Gendhis kesal dengan Reksa, yah seperti ini lah adanya. Sudah dibuat terbang sampai tinggi eh tiba-tiba dihempasin gitu aja, kan sakit banget sih.Apa lagi alasan yang berikan oleh Reksa sungguh tidak masuk akal sekali, sejak kapan coba sebuah kasur dapat berbicara dan mengatakan jika ia merindukan tuan nya.
Ckk, memang dasar Reksa yang tidak pandai mencari alasan yang tepat.
****
"Ckk, kenapa saya terlihat bodoh sampai mengatakan hal sekonyol itu" decak Reksa dengan raut wajah gusrah.
Tok tok
Suara ketukan pintu yang terdengar membuat Reksa langsung mengalihkan pandangannya.
"Masuk"
"Silakan pak"
Reksa mengangguk dan menrima dokumen yang diberikan oleh Rayan.
"Pak Reksa, saya sudah menemukan pelaku masalah desain"
Tangan Reksa berhenti bergerak, kemudian ia menatap Rayan dengan tatapan intes.
"Terkait dengan masalah ini, sang pelaku begitu bodoh sampai tidak memperhatikan bahwa seluruh ruangan dikantor ini memiliki CCTV tersembunyi " Rayan menjeda ucapan nya, kemudian ia mengeluarkan plasdis dari dalam saku nya "Saya yakin anda akan terkejut usai melihat rekaman ini"
Reksa menatap dengan seksama sebuah tampilan video dari hasil CCTV yang didapatkan oleh Rayan.
Raut wajahnya terlihat kaget kalah melihat tampilan layar laptop nya itu,
"Rinii" kedua tangan Rayan sudah mengepal menahan emosi yang sudah siap untuk meledak.
"Hallo, keruangan saya sekarang" nada bicara Reksa terdengar begitu dingin.
Reksa menatap tak percaya seorang wanita yang ada dihadapan nya,
"Liat" betak Reksa yang membuat wanita itu mendongakkan wajahnya dan menatap layar laptop yang menayangkan sebuah vidio.

KAMU SEDANG MEMBACA
Effort And Results
General FictionReksa Mahatma Dananjayantara merupakan seorang Ceo muda yang memimpin salah satu perusahaan besar yang ada di dunia ini. Pria yang memiliki tinggi sekitar 192 meter, wajah yang tampan bak seorang dewa tubuh yang terbilang atletis harta yang begitu b...