46

10.9K 1.1K 68
                                    

Happy reading...



"waahhh!!" Cakra berseru senang ketika melihat hamparan pasir yang bertemu dengan air di hadapannya.

Yah, mereka sudah sampai di sebuah pantai yang berada tak jauh dari kediaman, karena memang hanya membutuhkan sekitar satu jam saja dari rumah.

Saat Cakra akan berlari menghampiri tepi pantai, David lebih dulu menarik kerah baju bagian belakangnya membuat Cakra tertarik ke belakang bahkan hampir saja terjatuh.

"Jangan aneh-aneh, masih panas banget tunggu satu jam lagi baru bisa main."

"Yahh..." Cakra berseru kesal lalu menghampiri sang mamah yang sudah duduk di bawah payung, beralaskan tikar di bawahnya.

"Kenapa cemberut gitu?" tanya Sofia ketika melihat wajah kesal Cakra.

"Ga boleh main!"

David yang mendengar jawaban dari Cakra menghela napas. "Bukan ga boleh main, ini masih panas banget, emang mau kulitnya gatal-gatal lagi?"

"Lagian udah tahu alergi sinar matahari malah ngajak ke pantai," gumam Devan yang masih bisa di dengar oleh Cakra.

"Ishh..." Cakra menghentakkan kakinya kesal lalu duduk di tepi tikar.

"Nanti ya, tunggu satu jam lagi biar mataharinya ga terlalu menyengat. Makan dulu aja gimana? Adek belum makan siang, kan?" tanya Sofia yang langsung diangguki oleh Cakra.

Dengan cekatan Sofia langsung membuka kotak bekal Cakra lalu menyerahkannya. Cakra memakan bekalnya dengan sedikit kesal, tetapi lama kelamaan rasa kesalnya hilang digantikan oleh rasa kenyang. Yah, Cakra memang sangat sensitif apalagi ketika merasa lapar, karena itu Sofia menyuruhnya untuk makan.

Setelah makan, Cakra memutuskan untuk memotret hal-hal random, seperti Devan yang sedang menatap orang dengan pandangan julid-nya, David yang sedang memakan kue buatan Sofia dengan posisi mangap dan Sofia ... Ah, hanya Sofia yang memiliki gambar paling bagus di sini, karena Sofia di foto ketika dia sedang tersenyum manis menatap ke arah tepi pantai.

Satu jam telah berlalu, matahari sudah tak terlalu menyengat karena sekarang jam sudah menunjukkan pukul setengah 3 sore. Cakra langsung berlarian menuju tepi pantai dengan Devan berada di belakangnya, Cakra juga sudah mengoleskan beberapa bagian tubuhnya dengan sunblock.

"Wow ... ada bintang laut!" Cakra menunjuk bintang laut yang terdampar.

"Abang lihat ada kerang!"

Cakra berseru senang dan mulai mengumpulkan beberapa kerang, ntah apa yang akan dia lakukan nanti hanya Cakra yang tahu.

"Abang tolong ambilin ember!"

Devan yang mendengar seruan Cakra hanya menurut dan pergi meninggalkan Cakra yang sedang mengumpulkan kerang di tepi pantai.

Setelahnya, Devan kembali lagi dan menaruh dua ember berukuran sedang dan kecil di samping tubuh Cakra.

"Terimakasih, Abang!" Cakra langsung menaruh kerang-kerang yang berhasil dia kumpulkan di ember yang berukuran sedang. Devan sendiri mulai menyalakan kamera yang dia bawa.

Devan mulai merekam suasana pantai yang cukup ramai apalagi ini adalah hari liburan dan menjelang sore jelas pantai sedang ramai-ramainya. Devan kemudian mengarahkan kameranya ke arah orangtua mereka yang sedang mengobrol, ntah apa yang mereka berdua obrolkan Devan tidak ingin tahu. Saat akan mengarahkan kameranya ke arah Cakra, Devan terkejut lantaran anak itu tidak ada di tempat yang semula.

Devan berhenti menatap kameranya dan mulai mencari Cakra sampai dia melihat Cakra yang sedang membuat istana pasir cukup jauh dari dirinya berdiri.

Devan mulai menghampiri Cakra dan merekam apa yang Cakra lakukan, anak itu tampak senang bermain pasir, bahkan dia menghias istana pasir yang dia buat menggunakan kerang yang dia kumpulkan tadi.

MEMORIES (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang