Hudzaifah aslam Mubarok
'Zai' adalah panggilannya
Siapa yang tak kenal dia?
Ialah seorang ustadz muda,tahfidz quran, anak dari pemilik pondok pesantren markaz quran tasikmalaya.Awan tampak berseri, langit-langit tampak cerah membiru dengan kicauan burung yang membuat suasana semakin damai.
Disalah satu pondok pesantren yang berada dijawa barat bertempat,yaitu markaz quran tasikmalaya. 'Zai' sedang melakukan ceramah singkat sesudah Sholat ashar berjamaah.
"Zai" Panggil abu ayah dari zai, dari kejauhan.
"Iya, ada apa abu?" Tanya zai sopan
"Sekarang kita kedatangan santri baru" Jawab abu lalu berjalan mendekati Zai dengan merangkul Remaja lelaki.
Serta disambut oleh zai dengan para santri dan santriwati berdiri. Selepas Abu berjalan dengan remaja lelaki itu mereka berdua pun telah tiba disamping zai.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Salam abu terhadap semua yang berada disana
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" Balas semua dengan kompak yang berada disana.
"Selamat sore semua, afwan semua jika saya mengganggu semua ya? Saya hanya ingin memperkenalkan sekaligus memberitahukan jika kita kedatangan santri baru, Yaitu bernama izar muhammad" Perjelas abu memperkenalkan santri itu.
"Selamat datang izar ke pondok pesantren markaz quran ini ya!,hamasah izar,menuntut ilmu nya!." Ujar zai dengan antusias
Izar hanya mengangguk menanggapi dan memberi senyum kepada zai.
Waktu pun berjalan,kini waktu sudah menunjukkan pukul 17.20 wib
Zai dengan para santri lain sedang berdiam diri dimushola, terkecuali dengan izar. Sebelumnya zai serta lainnya tak sadar bahwa izar selaku santri baru dipondok itu tak berada disana.
"Astaghfirullah, Izar dimana?." Zai terperangah saat memperhatikan bahwa tidak ada keberadaan izar ditempat itu.
"Oh iya, aku juga gak tau hehe" Sahut ridho yang membuat zai menatap ridho bombastis side eye 👀
"Kenapa dia gak ada ya??." Gumam zai masih seperti mencari keberadaan izar disekitar mushola
"Nggak tahu, zai." Lagi dan lagi ridho menyahut
"Gaktau mulu, apa yang kamu tau emang?." Tanya zai mengerutkan keningnya.
"Tahu isi." Gurau ridho berniat untuk lolucon agar zai tertawa.
Namun, sayang. Niat ridho nihil, zai tak menanggapi gurauan nya. Tiba-tiba zai bangkit dari duduknya,berniat ingin mencari anak hilang itu.
"Mau kemana zai?." Tanya Baihaqi yang melihat temannya itu ingin melangkah pergi.
Zai mengurungkan sejenak saat ingin melangkah pergi, "Mencari Izar, nanti kalau hilang beneran kan susah!."
"Owalah, ikuttt!!." Balas Baihaqi ingin beranjak dari duduknya, Namun perkataan zai menghentikan nya
"Ikut terus, gak boleh!." Setelah mengucapkan itu zai melenggang pergi keluar mushola lalu berjalan menuju asrama santri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hudzaifah
Spiritual"Seperti halnya cahaya matahari yang menarik tanaman, agar tanaman itu menghadapkan wajahnya dan tunduk pada cahaya-nya (matahari)." "Begitu pun Allah.." "Allah selalu menunggu kita, memanggil kita, memberikan cahaya-nya, bahkan. Menunggu kamu dan d...