Part 38 : The Epic Proposal

51.1K 5.8K 728
                                        

Tadaaa ... JUDULNYA SPOILER NIH :D biarin dong. Biar tambah penasaran. Yg kmrn sudah baca duluan, baca aja lgsng ke bagian paling bawah.

Silka's reaction. : p

Tadinyaaa itu bab berikutnya. Tapi gue berusaha gabungin bab supaya total ga sampai lebih dari 50 bab. Eh tapi perlu gitu ga sih?

Yang ga masalah di atas 50 bab, komentar di sini.

Yang cuma pengen 50 bab, kasih komentar di siniiii ... Kutunggu yah gaes!

***

Universal Studio, Singapore

"Max! Jangan lupa pegangan!!" teriakku. Max hanya tertawa sambil melambaikan tangan. Aku memandang dengan was-was ketika dinosaurus yang dinaiki Max perlahan mulai terbang berkeliling. Ini sudah ketiga kalinya Max naik Dino-roaring. Yang pertama dengan Jason, lalu denganku, lalu dia mau naik sendiri. Aku tahu sih wahana ini sama sekali tidak berbahaya. Hanya dinosaurus berputar-putar dengan kecepatan sedang lalu naik turun naik turun. Namun tetap saja, hati mamaku kadang was-was. Kalau tiba-tiba mesinnya macet bagaimana? Atau seat belt copot?

"Thanks udah mau ikut." Jason bersandar di pagar di sebelahku. Aku melengos. Jika di rangking tingkat kebahagiaan, Max pasti nomor satu dengan angka tinggi. Lalu Jason di bawahnya. Aku? Paling bontot, hanya nol koma sekian.

Jason membetulkan kaca mata hitam yang dia kenakan. Sesekali dia melambai ke arah Max yang dengan gembira berteriak-teriak di atas dinosaurusnya.

Penampilan Jason hari ini santai, persis seperti bapak-bapak instagram kekinian, celana pendek khaki, kaos hitam, kacamata hitam. Namun, aku adalah kebalikan dari ibu-ibu instagram kekinian yang cetar membahana dan IG nya dipenuhi foto-foto keluarga dengan aneka matching clothes.

Aku hanya memakai celana jeans polos, kaos gombrong tak bermerk. Punggungku memanggul tas ransel penuh peralatan perang yaitu baju ganti Max, payung, dua botol minum, sunscreen, baby wipes, tissue, dan tentunya obat-obatan Max. Just in case.

"Max! Liat Papa," teriak Jason. Tangannya memegang kamera ponsel yang memvideokan Max. Hari ini entah sudah berapa banyak foto yang Jason ambil. Dari tadi dia bolak-balik meminta Max berpose. Aku? Nehi-nehi difoto sama Jason. Kecuali foto bersama Max di depan Globe raksasa tempat foto sejuta umat untuk bukti bahwa aku pernah menjejakkan kaki ke USS.

Sadar aku enggan difoto, Jason memintaku mengambil banyak foto dirinya dengan Max. Kujawab dengan judes.

"$100/ foto."

"$500/ foto juga boleh, Ka. Aku transfer sekarang?"

Aku mendelik kesal. Tak lama, Max berlari keluar sambil berteriak "So fun!"

"Kita mau ke mana lagi?" Jason membentangkan peta. Max sibuk menunjuk-nunjuk beberapa wahana membuat rencana. Aku duduk seperti kuda kepanasan dan kehausan.

"Aku mau naik komidi putar!"

"Lagi?" tanyaku. Aku memutar bola mata. Tempat komidi putar di dekat pintu masuk.

"Yang lain kata Papa roller coaster buat anak-anak gede, Ma."

Aku menghela napas tetapi sebenarnya aku tak keberatan dengan ide duduk nyaman berputar-putar. Tidak pusing, tidak seram. Satu-satunya wahana yang boleh dinaiki ibu hamil, jadi mestinya aman toh.

Hari ini USS lumayan ramai, tetapi kerumunan bukan masalah bagi Tuan Jason Handojo yang terhormat. Tiket kami dilengkapi dengan Universal Express. Kami hampir tidak perlu mengantri karena ada tempat khusus untuk mengantri. Sementara antrean para rakyat jelata yang tidak miskin-miskin karena bisa membeli tiket USS mengular, para pemegang universal express melenggang santai hanya perlu mengantri beberapa menit saja.

Aphiemi ( EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang