The word "forgive" is the Greek word aphiemi. It means to set free; to let go; to release; to discharge; or to liberate completely
***
So now we're dating. We took things slowly. Very slowly. Seperti blasteran siput dan kura-kura. Eh tunggu, kenapa sekarang aku jadi suka pakai bahasa Inggris?
Aku sibuk dengan posisi baruku sebagai direktur, Jason sibuk kerja bakti memenangkan hati BOD tanpa dibayar. Sebisa mungkin, Jason makan malam di apartemen lalu pulang ke rumahnya. Kalau kemalaman, Jason tidur di kamar Max.
Jangan dibayangkan adegan mesra orang berkencan. Yang ada, Jason ketiduran di kamar Max masih mengenakan kemeja dan celana kantor. Bangun-bangun besok pagi dengan mata panda, duduk di meja makan dan Jason ketiduran lagi.
Atau kami berdua lembur dengan laptop masing-masing di meja makan.
Ketika hari benar-benar buruk, dia pulang seperti prajurit yang babak belur dibantai pasukan Spartan. Aku tahu ada yang salah ketika Jason bertanya, "Can you please hug me?"
"Sebentar." Aku keluar unit, menutup pintu baru membiarkan Jason memelukku. Tangan Jason melingkari badanku. Napasnya terasa di tengkukku. Setelah beberapa detik, dia baru mengendorkan pelukannya. Pintu kubuka kembali. Kenapa aku harus keluar dulu? Karena aku enggak ingin Max lihat.
Kami memutuskan untuk tidak memberitahu Max lebih dahulu. Karena belum ada kepastian kalau kami akan rujuk kembali. Kasihan Max kalau sudah terlalu berharap tapi kami ternyata memutuskan untuk hanya coparenting.
Dengan gontai Jason mengikutiku masuk.
"Thanks. Bad day." Jason mengendorkan dasinya, lalu menghempaskan diri di sofa.
"Mau cerita?" undangku seraya memberikan Jason secangkir air.
"They sabotaged my project and made me looks like an idiot in front of the BOD," geram Jason. Dia menggelengkan kepala beberapa kali. Jason diam. Setelah isi cangkir habis dalam tiga kali tegak, dia melirik ke arahku.
"Kalau aku jadi pengangguran bagaimana? Do you still want to be with me?" Suara Jason kecil dengan raut seperti anak SD yang takut dimusuhi teman sekelasnya.
"Yah, kamu jadi my private chef aja. Antar jemput Max, ajarin Max renang, temenin Max bikin PR, masak buat aku. Aku yang kerja," jawabku santai. "Househusband, mau? Kalo hidup kayak gini gajiku cukup buat 3 bertiga. Tambah uang sewa kamu kan"
"Sounds like a solid plan." Jason ikut tertawa. Bahunya turun, dia tampak lebih santai sekarang. "Gimana kerjaanmu?"
Yah selalu seperti itu. Jason tidak lantas bermuram durja mengeluh sepanjang 5 jam tentang sepupu-sepupunya yang brengsek. Jason selalu bertanya seperti apa kerjaanku, ada masalah apa. Bagaimana sekolah Max? Ada PR?
Hubungan kami tidak seperti film-film romantis yang saling bertatapan mengumbar janji sepanjang kenangan tapi langsung lupa begitu ada cewek lain. Yang dia lakukan cuci piring supaya aku bisa menemani Max bikin PR. Atau kadang dia menemani Max, aku yang cuci piring.
Aku membuat janji konseling lagi dengan mbak Rana untuk mengurai ketakutanku akan kegagalan kembali. Banyak orang berpikir sesi dengan konseling sekali bertemu langsung beres. Kenyataannya tidak. Aku masih jatuh bangun dan berusaha tetap bangun.
"Waktu itu mbak Rana minta open date karena mbak sudah tahu ya?" tembakku.
Perempuan itu hanya tertawa berderai. Tawa mbak Rana manis, tidak terkesan mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphiemi ( EDITED)
RomanceHi, aku Silka Loekito, employee no 27 from start up company Mother& Me. Aku direkrut langsung oleh Mbak Mel, employee no 2. Aku juga single mom dengan satu anak, Max Putra Loekito. Hidupku sebagai budak eh karyawan korporat biasa-biasa saja. Hingg...