Part 49 : Fix U

44.8K 4.7K 277
                                        

ALOHAA! 103k reads 🥹🥹. Makasihhhh buat my readers yg pada bawel, loyal maupun yang diem-diem aja tahu2 WA 🙈. Gue dah reach 100k udah happy 😭😭

Jumat ini Aphiemi tamat yah Gaes ... makasih sudah menemani dan berjalan bersama selama 3 bulan ini ... (Usap mata)

Hari ini krn Senin, to beat Monday Blues, I'll upload 2 chapters! Benernya 1 sih. Tapi kepanjangan, nanti bacanya ga enak. Jadi gue bagi dua.

Enaknya baca chapter ini sambil dengerin Fix U.
DANN DITUNGGU boom komentarnyaaa :D

Okay jadi Silka udah bilanggg sama Jason tapi dia sadar ga sih pas bilang itu? 😬

***

Aku bangun dengan badan yang nyeri di sana sini. Mataku mengerjap beberapa kali. Perlahan kesadaranku kembali. Badanku kugeser sedikit.

"Pagi, Ika."

Badanku langsung tegang ketika mendengar suara Jason di belakangku. Napas Jason di tengkukku. Sebentar-sebentar, ini kami dimana? Mataku langsung melek mencari tanda-tanda keberadaan kami.

Ini di apartemen. Di kamar di apartemen The Esperanza. Di ranjangku. Eh sebenernya ini ranjang Jason. Eh bukan itu ... AH MBUH!

Aku baru sadar badanku menindih tangan Jason. Buru-buru aku melompat. Apa-apaan ini? Kenapa aku tidur berdua dengan Jason di ranjang! Omaigod! Tanganku meraba-raba bajuku dan menyadari aku masih menggenakan celana jeans dan kemeja lengkap.

"We didn't do anything, Ika. Gila kali, kamu lagi shock begitu." Jason duduk di sisi ranjang, tangan kananya menyisir rambutnya yang berantakan.

"Kenapa kamu bisa di sini?" tudingku.

"You don't remember?"

Aku menggeleng lemah. "Aku cuma inget, kamu datang, trus kamu bawa aku pulang. Trus aku ngomong ... tapi aku enggak inget aku ngomong apa."

"You said I'm handsome," senyum Jason.

"Semprul! Enggak mungkin." Aku spontan protes. "Mengarang bebas! Sekalian aja bilang aku ngaku-ngaku titisan Putri Diana."

Jason tertawa terbahak-bahak. Dia beranjak keluar kamar. "Want some breakfast?"

Perutku keroncongan dan aku baru ingat dari semalam aku tidak makan. "Apa aja, aku lapar banget." Aku membuka kulkas dan berusaha mencari sesuatu yang bisa dimakan. Yang ada hanya kantong McD berisi beberapa kentang lemes, Boba yang kuminum setengah gelas. Lalu– aku buru-buru menutup kulkas. Jason berdiri di belakangku berdecak sambil menggelengkan kepala.

Aku buru-buru berkata kepada Jason. "Kamu enggak liat apa-apa. Kulkasku kosong. Repeat after me. Aku enggak lihat apa-apa. Kulkas Silka isinya sayuran." Aku bergaya bak tukang sulap yang ingin menghipnotis korbannya. "Kulkas Silka isinya sayuran."

"Minggir." Jason mendorongku ke pinggir, lalu mengambil beberapa telur dari kulkas. "I'll make an omelette."

"Aku bikin kopi deh."

"Nope. Your coffee is horrible. Udah duduk aja."

"Ouch, that hurts!"

"Copycat, itu kalimatku. Cari kata lain, Ibu Silka," ucap Jason santai sambil memecahkan telor di atas wajan.

"Aku ngomong apa kemarin malam?" tanyaku penasaran. Kemarin aku benar-benar blur. I don't remember much. Aku cuma ingat hujan waktu aku pulang.

Jason tak langsung menjawab. Tangannya sigap mengorek-orek telur.

Aphiemi ( EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang