Wohoo!!! 25k reads! 🥹🥹
Terima kasih teman2! Buat penulis pemula kayak diriku 25k reads itu pencapaian besar 🥹.
Makasih buat komentar-komentar yang lucu-lucu dan bikin diriku makin semangat nulis. Me lyke the bomb konentar. I read all your comments!
M&M HQ
"Sil," panggil Rumi. Kami baru kembali rapat persiapan untuk launching M&M.
"Iye, kenapa Rum? Ini tadi mestinya gue kagak ikut rapat. Di sana cuma jadi kambing cengok."
Ya! Aku kesal karena diriku disuruh ikut rapat padahal yang terlibat banyak mah tim-nya Rumi. Aku cuma diminta laporan bagaimana proses hiring perkembangannya.
Yaelah, Pak Jason. Aku hampir protes, Bapak tidak tahu teknologi yang namanya EMAIL? Aku tuh paling benci harus ikutan rapat yang bukan bidangku. Menghabiskan waktu, aku jadi malah tidak bisa mengerjakan tugasku.
"Memang siapa yang suruh lo ikutan rapatnya? Gue kaget tadi lo muncul. No offence, tapi kan biasanya ini anak marketing doang" selidik Rumi.
"Ya gara-gara Jason, eh Pak Jason," aku buru-buru meralat ucapanku.
Mendadak Rumi mencondongkan badannya ke arahku. " Pak Jason ngeliatin elu mulu tahu."
TIDAK! Aku menghentikan ketikanku lalu memberi pandangan lo-jangan-gila.
"Gue kan duduk di depan," bantahku. "Arahnya sejajar."
"Tadi selama lo kasih presentasi, doi senyum-senyum. Lo memang kagak lihat?"
"Ngigo!" semburku. Tanpa peduli mungkin ada ludahku yang muncrat ke layar laptop. Aduh layar laptopku sayang. "Kerjaan gue banyak nih."
"Daripada CBO, gue ada jagoan lain," bisik Rumi sok misterius.
Aku tak menggubrisnya.
"Tadi gue ketemu sama HR, yang kantornya di atas kita. Lantai 26. Dia lihat lanyard gue M&M, trus tanya kenal sama lo kagak."
"Lo bilang kagak kan? Kagak kenal gue?"
"Yang jelas bilang kenal dong, Beibbb!!" Rumi mengedip-ngedipkan bulu matanya. "Lo tuh ye, ini blasteran handsome."
"Kagak sempet, Rumii! Kerjaan gue segudang gara-gara buang waktu rapat sama si Jason!" aku sibuk memaki-maki sambil mengetik sebanyak mungkin.
Rumi hanya cekikikan. Tawanya mencurigakan. Aku jadi panas dingin.
"Lo ... lo nggak ngapa-ngapain kan sama Gio?"
"Olalaalaaaa ternyata namanya Gio," dendang Rumi. "Lo kenal dong?"
"Kalau lo naksir ambil gihhh. Ambil," geramku kesal.
"Ya deh gue enggak ganggu lo lagi sibuk." Rumi menepuk bahuku ringan lalu beranjak pergi. Namun naluriku mengatakan ada sesuatu yang aneh.
"Rumi! Lo ngomong apa sama Gio?"
Wajah Rumi polos dia hanya mengangkat bahunya. "Nothing."
"Rumiiiiii ...." Aku memanggil namanya dengan panjang.
"Gue cuma kasih nomor hp lo aja, Beib." Rumi mengedipkan mata lalu berlalu sambil melenggokkan bokongnya.
Aku ingin memaki Rumi. Ngapain kurang kerjaan kasih nomor HPku?? Oh well, tapi aman-aman saja tidak ada yang menghubungiku. Lanjut kerja! Kalaupun ada yang menghubungi tak harus kubalas kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Aphiemi ( EDITED)
RomanceHi, aku Silka Loekito, employee no 27 from start up company Mother& Me. Aku direkrut langsung oleh Mbak Mel, employee no 2. Aku juga single mom dengan satu anak, Max Putra Loekito. Hidupku sebagai budak eh karyawan korporat biasa-biasa saja. Hingg...
