Part 48 : The Dark Night

31.1K 4K 309
                                    

Yuhuuu!! Kembalii lagiii ... yang hari ini agak gitu deh ... 😭😭

***

Jumat pagi, aku menerima berita yang mengejutkan dari Mas Domi. Mas Domi mengundangku ke kantornya, lalu dengan tersenyum lebar dia mengatakan,

"Silka, berminat jadi direktur HRD M&M?"

Sangking santainya gaya bicara Mas Domi, aku pikir aku salah dengar. Mas Domi berbicara panjang lebar intinya, para petinggi, termasuk si tiga serangkai, mas Domi, Mbak Mel dan Mbak Sita setuju bahwa aku layak menjadi direktur.

"Mas ... aku masih muda loh ..."

"Kita di sini muda-muda kok, Sil. Aku ... 25 thn ++," canda mas Domi. Sementara aku mau pingsan. "Waktu Anggiat pertama jadi direktur juga seumur kamu kok. Yang pertama ngusulin malah Anggiat."

Bang Anggiat ... aduh rasanya ingin kupeluk si Abang yang kayak Big Teddy Bear itu. Atasan paling top yang selalu belain anak buah ...

Tapi tapi ... ah entahlah. Aku keluar ruangan seperti mabok vodka. Bingung, limbung. Ketika aku tiba di kubikelku, aku mencoba mengurai. Kenapa tiba-tiba aku yang kena? Aku teringat jangan-jangan ini ada hubungannya dengan Jason!

Kukirim message, bertanya apakah dia sedang sibuk. Eh ternyata Jason langsung telepon.

"Kenapa, Ka?

"Kamu bicara sama mas Domi buat promosi aku sebagai direktur?"

"Oh itu." Di ujung terdengar tawa Jason. "I didn't talk to Domi. I challenged him.Yah, Domi, Sita, Mel semua tahu kerjamu bagus. Kamu capable as a director. You know M&M inside out. Domi told me, BOD wants someone with more experience from other big companies, a fresh new insight."

"Betul kan." Gossip yang kudengar pun demikian.

"It's easy. Hired 1-2 new senior HR managers from the big company put them under you. Kamu orangnya fair, let you decide usul mana yang bisa dipakai dan sesuai buat M&M mana yang tidak viable. Kalian enggak perlu habiskan terlalu lama untuk penyesuaian new direktur with less margins of error."

Put them under me?? Lo kira ini gampang kayak bikin martabak!?!? Eh aku aja enggak bisa bikin martabak!

"Enggak segampang itu, Jason. Direktur loh ini," bantahku. "Tanggung jawabnya besar!"

Jason mengabaikanku. "I challenged Domi, it's your call. Are you an inspiring CEO who believes in your team or just a fucking asshole CEO who likes to lick the BOD's ass."

"JASON! Kamu kok kasar begitu sih sama temen kamu." Nadaku otomatis naik mendengar Jason menyebut kata-kata makian. Idih enggak sopan.

"He started it first! He called me a fucking asshole." Jason tertawa.

"Kamu enggak sopan deh. Minta maaf sama Mas Domi."

"Minta maaf karena aku rekomen kamu? Not in a million years! Btw don't worry. Mereka promosi kamu bukan semata-mata karena rekomendasiku. I know Mel. Enggak mungkin dia mau sembarangan promosi kalau enggak dia yakin akan kemampuanmu, Ika. M&M is her baby."

"Kenapa rasanya semua orang lebih percaya pada kemampuanku daripada diriku sendiri?" keluhku.

"Because you're Silka. You always put other first and you never think too much about yourself. You don't realise how awesome you are."

"Gombal."

Di ujung sana Jason terkekeh. "Aku ada rapat habis ini. Nanti malam aku jemput Max. Sampai nanti malam, Bu Direktur."

Aphiemi ( EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang