Part 24 : You Took My Towel

48.3K 4.9K 165
                                        

Hari ini weekend jadi agak panjang yah gaes :D

Kini aku tahu kenapa para boss-boss yang tinggal di apartemen sekitar CBD datang dengan fresh. Tak seperti para bawahan mereka yang subuh-subuh sudah berangkat.

Biar sekarang tinggal ngesot ke kantor, badanku sudah terbiasa bangun pukul 4 subuh. Sekarang aku bengong. Aku sudah menyiapkan makanan Max, bekal Max. Nyapu, ngepel dan melipat baju lalu sekarang baru jam 6 pagi! Aku harus ngapain dong?

Ah, bayangan kolam renang indoor dengan air hangat yang menggoda. Aku sudah lama sekali tidak berenang. Yes, mari kita berenang! Pakai baju renang, bukan bikini.

Aku mencari handuk, duh ternyata masih kutaruh di lemari kamar Max. Hampir kubatalkan niatku berenang ketika aku teringat, sepertinya ada tumpukan handuk di kamar mandi luar.

Kulongok dan betul. Ada sepasang handuk hijau muda. Ya sudah, anggap ini handuk hotel nanti kucuci. Di atas meja kutinggalkan pesan untuk Max.

Max, sarapan pagi lalu mandi sendiri ya. Mama mau berenang dulu.

Seperti dugaanku, kolam renang sepi. Aku senyum-senyum sendiri. Seperti ini ya rasanya jadi orang kaya? Aku mencelupkan kakiku ke kolam dengan air hangat. Nyaman. Handukku taruh di bangku swimming pool, sedangkan aku langsung nyebur ke dalam.

Alih-alih air dingin, yang ini airnya hangat. Pas. Pantesan para bos itu keliatan kinclong cetar membahana. Pagi-pagi aku dulu sudah berangkat dari rumah, macet-macetan di jalan mereka malah bisa berenang santai di sini. Selesai berenang jacuzzi. Ckckckc.

Sini yang bilang uang bukan segalanya, kucecokin dirimu dengan kenyataan.

Aku menikmati kolam renang yang seperti kolam renang pribadi ini. Hanya ada 2-3 pengunjung lain. Semuanya sibuk berenang hilir mudik. Mungkin dikejar target personal trainer atau dikejar target supaya bisa ngemil cake dan semua lemak jadi vitamin.

Otot-ototku yang kaku perlahan bergerak. Rasanya segar dan bebas. Ketika sampai di tepi, aku beristirahat sebentar. Dari ujung satunya ada sosok yang meluncur masuk, lalu dengan anggun berenang gaya kupu-kupu. Wah dari dulu aku paling suka melihat orang berenang gaya kupu-kupu. Keren aja gitu. Maklum gaya berenangku mentok di gaya kodok jongkok.

Aku memandang penuh kekaguman kepada sosok yang dengan cepat berenang menyeberangi kolam. Sang perenang muncul tak jauh dari sisiku. Kepalanya mengenakan swim cap warna hitam dengan kacamata renang yang juga hitam pekat.

"Pagi, Ika."

"Pagi ..." Aku ikut mengangguk sambil tersenyum. Sopan-sopan ya penghuni apartemen ini. Memang beda kelas beda attitude.

Sosok itu sudah kembali berenang ketika aku tersadar. Bagaimana penghuni apartemen lain bisa tahu namaku? Alamak! Itu Jason! Aku buru-buru membalikkan badan. Yang kudengar hanya suara air yang membelah lalu tahu-tahu Jason sudah tiba di tengah kolam.

Mati lo!

Buru-buru aku berenang dengan gaya katak jongkok menyeberang ke sisiku menaruh handuk lalu naik kembali ke gedung apartemen.

Di atas, Max ternyata sudah bangun dan sedang menyantap sarapan.

Roti meses cokelat. Iyalah, mana bisa aku membuat tralala pancake seperti Jason.

Baru selesai sarapan, bel pintu kami berbunyi. Aku mengintip dari lobang yang disediakan. JASON. Masih pakai baju renang.

Aduh apa maunya sih ini orang?? Pamer perut mentang-mentang rata. Situ kan enggak pernah hamil, perutnya enggak pernah melar, pantes aja rata.

Aphiemi ( EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang