EPILOG : THE REAL QUEEN

101K 4.7K 1K
                                        

JREENGGGG ... Semoga epilog ini menjawab semua yang belum terjawab ... :D

Oya jangan lupa nyalahin soundtracknya : The First Lady in My Life .... by Paul Todd.

***

It's all Started on a Dinner

Mona Katwojo jatuh cinta pada Alex Handojo, pemuda dari keluarga biasa. Bersama mereka memulai dari bawah, hingga ketika usaha Katwojo, keluarganya goyang penyelamatnya justru sang suami yang suka dipandang sebelah mata.

Handojo Group membeli usaha dan pabrik Katwojo. Kakak-kakak Mona tidak gembira tapi tidak punya pilihan. Sadar keluarganya sendiri memusuhinya, Mona berusaha melindungi sekaligus mempersiapkan putra tunggalnya Jason menjadi pengganti Alex.

Ketika Jason menghilang dan Alex terkena stroke, Mona meradang ketika mendengar kakak-kakak dan keponakannya berbicara mengganti nama Handojo menjadi Katwojo Group. Mona menggertakkan giginya, mengangkat dagu dan mengambil alih semua yang ditinggalkan Jason.

Dia mengundang semua keluarganya datang makan malam dengan jamuan super mewah yang Mona atur sendiri.

"Akhir-akhir ini, ada desas-desus yang ingin mengganti nama grup. Penting ya mengurusi nama di saat seperti ini?" Mona melancarkan serangan dengan halus. "Keluarga Katuria baru tanda tangan perjanjian dengan pemerintah daerah Jeju." Mona tertawa kecil lalu melirik ke keponakan sulungnya yang paling gencar menghantamnya, "Bagaimana perkembangan MOU dengan Thailand, Ndri?"

Si ponakan langsung menunduk ke arah piring. "Sedang diproses, Tan."

"Yah lebih berguna yah memikirkan kerja sama dengan Thailand daripada ngurusin ganti  nama. Kamu setuju dengan pendapat Tante kan, Ndri?"

Wajah keponakannya pias. Mona tersenyum, lalu memberi tanda supaya seorang pelayan berseragam yang berjaga menambah isi makanan di piring Andri.

"Kamu harus makan yang banyak, Ndri. Tugas kamu berat. Akhir-akhir ini banyak rapat dengan Pak Mul ya?" Nada Mona terdengar prihatin tetapi sorot mata Andri menunjukkan dia sadar bahwa Mona mengawasi semua tindak tanduknya.

"Mona, apa salahnya dengan memikirkan ganti nama? Apa masih ada Handojo di direksi? Kamu seperti kacang lupa kulit," sindir Handy kakak sulungnya. "Nama kamu Mona Katwojo."

"Koh Han, mungkin Koko lupa. Mona tidak memilih terlahir sebagai Katwojo. Tetapi setelah dewasa Mona sendiri yang memilih menikah dengan Alex Handojo." Mona menanggapi dengan tenang seraya mengedarkan pandangannya. Di keluarganya, ia memang anak bungsu, dianggap remeh.

"Oya Ko Han, trigleserida 397 itu tinggi loh, Koh," decak Mona pelan. "Mungkin Ko Han perlu ganti obat kolesterol. Atau ganti dokter sekalian. Bagaimana menurut Ci Nita?"

"Wah padahal dokternya Cici udah pilih sendiri. Dokter paling mahal dan terkenal," balas Nita istri Handy dengan tangkas.

"Yah ... Dokter memang cocok-cocokan yah, Cik Nita. Dr Wijaya memang terkenal." Mona mengambil jeda. "Terkenal suka ngaco loh kalau kasih obat." Mona menggeleng perlahan. "Kasihan kan Ko Han kalau kena dokter malpraktek."

Garpu Nita berhenti di udara. Mona pura-pura tak melihat melainkan malah melancarkan serangan beruntun. " Ah info Mona pasti kalah info sama Cik Nita yang pinter dan banyak kenalan dokter."

     Seisi ruang makan terdiam. Handy melirik Nita dengan curiga. Andri memandangi kedua orangtuanya bergantian. Di sisi lain meja, Sandy, kakak Mona kedua membanting serbetnya.

"Kamu kurang ajar, Mona! Begitu caranya kamu ngomong sama kakak kamu?"

"Maksud Koh San, Mona kurang ajar karena mengingatkan Ko Han untuk menjaga kesehatan?" Mona menatap Sandy tajam-tajam.

Aphiemi ( EDITED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang