8

2.2K 150 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Dua jam kemudian.

Yewon menarik kopernya, diatasnya ada tas kecil.

Seperti kakak dan ibunya, Yewon harus pergi dari rumahnya jika tidak ingin mengugurkan kandungannya.

Yewon tidak merasa sedih sama sekali. Begitu cepat ia menerima takdirnya dan sangat mudah baginya untuk menawarkan  perdamaian pada takdir. Yewon sudah memaafkan ibunya, kakaknya , Dan juga pria yang telah menodainya.

Yewon hanya akan pokus pada kesehatannya juga sang bayi, agar mereka bisa hidup dengan tenang.

Yewon berjanji pada dirinya untuk bekerja keras, Dan memberika kasih sayang kepada anaknya.

Semuanya terdengar sangat mudah, tapi sebenarnya sedikit rumit. Tapi bukan berarti bisa! Pikir Yewon.

Yewon menaiki bus dan duduk dengan tenang. Ia menutup matanya dikursinya dan menikmati perjalanan.

Sementara Yewon menatap kehidupan barunya. Yoongi malahan disuruh membuat sebuah kehidupan  oleh nenek dan kakeknya.

Tuan besar Min dan Nyonya besar Min, Yakni kakek dan neneknya tak henti hentinya terus menekan pria itu untuk segera menyuruh tunangannya menikah dan mempunyai anak.

"Kakek, akan memberikan hak tahta pewaris pada Woozi jika kau belum mempunyai keturunan Yoongi."
Yoongi hanya membuang napas kasar.

Woozi adalah adik Yoongi yang berprofesi sebagai seorang polis. Adiknya itu cukup pembangkang, karena tidak mau memegang perusahaan atau anak perusahaan. Dia lebih memilih mengejar profesi nya.

Jika Yoongi bisa melawan orang tuanya, kali ini ia tidak bisa melawan kakeknya.

"Iya kek. Yoongi usahakan." Hanya itu yang bisa Yoongi katakan.

"Kek, aku akan membawa calon istriku ke sini, kakek pasti senang bertemu dengannya." Ucap woozi duduk didekat neneknya.

"Iya, bawa kesini." Ucap sang kakek terdengar antusias. Woozi tersenyum senang.

"Apa kau tidak malu membawa wanita tak berpendidikan itu kehadapan kakekmu?" Ucap Nyonya Min. Terdengar sangat sinis, namun Woozi tak memperdulikan itu.

"Nenek ingin melihatnya Uzii." Ucap sang nenek, yang menghiraukan ucapan menantunya yang sangat tajam.

"Iya nek, Uzii akan membawanya. Kalian pasti sangat suka." Ucap woozi antusias.

Wanita Rahasia Sang MafiaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang