54

1K 62 0
                                    

Disekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Disekolah.

BRAKHH

BRAKHH

BRAKHH

Tiga guru langsung memisahkan Gevan dan Noel hidung Noel berdarah karna gevan menghajarnya. Dan anehnya Noel tidak menangis sama sekali, padahal ini hari pertama mereka sekolah tapi mereka langsung berkelahi.

"AKU AKAN MEMBUATMU KEHILANGAN KAKI! KAU BERANI MERUSAK BOLA BASKET KU!" Teriak Gevan murka badannya ditahan oleh guru.

Noel hanya mengusap darah yang keluar dari hidungnya dan menatap Gevan dengan datar.

"Gevan sudah," lerai Bu guru.

Nafas Gevan memburu tatapan kebencian terang-terangan dia lemparkan pada Noel, Alvaro memegang Geya yang menangis melihat kakak nya berkelahi.

"AKU TIDAK AKAN MENGAMPUNIMU!" Teriak Gevan lagi.

Dan Noel tidak membalasnya dia malah menatap Bu guru dan mengatakan, "Bu lepaskan dia, biarkan kami berkelahi dan menyelesaikan masalah."

"Noel diam. Gevan kau juga tenang! Aku akan menghubungi orang tua kalian." Ucap ibu kepala sekolah yang ikut menengahi perkelahian ini.

Guru tidak terlalu memegangi Noel karena anak itu tenang, tapi sorot matanya justru menantang Gevan.

"Lepaskan aku! Kalian membuatku terlihat lemah dengan memegangku! Lepaskan!" Gevan terus meronta-ronta dan Bu guru semakin keras memegang kedua tangannya.

"Gevan tenang," ucap Bu guru yang memegang Gevan dan anak itu menatapnya nyalang.

"DIA MERUSAK BOLAKU, DIA MEMECAHKANNYA! AKU AKAN TENANG JIKA KEPALANYA AKU PECAHKAN!" Murka Gevan, emosinya kembali terpacu.

Dan noel, kali ini dia tidak memandang Gevan melainkan memandang Geya yang menangis. Noel berjalan ke bangkunya dan mengeluarkan coklat dari tasnya, Noel berjalan ke arah gadis itu dan memberikan coklat batang itu pada Geya.

"Ambil ini, berhenti menangis kau terlihat sepert anak anjing," ucap Noel dengan ekspresi datarnya, setelah itu dia langsung pergi saat Geya menerima coklat itu.

"BERANI-BERANINYA KA MENGHINA ADIKKU! AKAN SOBEK MULUTMU ITU!" Teriak Gevan, dia mendengar apa yang Noel katakan.

Noel malah santai duduk di bangkunya dan mengambil tissue lalu membersihkan sisa darah dihidungnya.

Pukulan Gevan tidak main-main.

"Kakak, jangan seperti ini aku akan takut padamu," ucap Geya pada Gevan, nada melirihnya dan Alvaro langsung masuk menarik Geya ke bangku gadis itu.

•••

Yoongi melipat kedua tangannya di depan dada, didepannya ada gevan yang menunduk.

Saat ini mereka berada di kamar Gevan.

Wanita Rahasia Sang MafiaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang