50

1.3K 124 5
                                    

"Ayah, kami akan segera sekolah aku berharap ayah bisa mengantar kami dihari pertama sekolah," ucap Geya, dia duduk ditepi kasur dan menatap ayahnya yang sedang dipasangkan dasi oleh Yewon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayah, kami akan segera sekolah aku berharap ayah bisa mengantar kami dihari pertama sekolah," ucap Geya, dia duduk ditepi kasur dan menatap ayahnya yang sedang dipasangkan dasi oleh Yewon.

Yoongi akan meeting online.

"Ayah usahakan mengantar kalian," ucap Yoongi membuat Yewon menatapnya protes.

"Jangan memaksakan diri! Kakimu belum bisa untuk berdiri dalam waktu dekat," protes Yewon.

"Aku tidak suka mengecewakan anak-anakku, jadi kau diam saja," Ucap Yoongi dengan santai, dan Yewon hanya bisa membuang nafas dengan kasar.

Geya turun dari kasur dan berlari kearah ayahnya.

"Benarkah, ayah akan mengantarkan ku dan kakak Gevan ke sekolah dihari pertama?" Tanya Geya dengan sorot mata penuh harap.

"Tentu sayang," ucap Yoongi dan geya langsung bersorak senang.

"Geya, tapi kalo ayahmu masih belum bisa berjalan dalam waktu yang dekat ini sayang, perlu waktu." Ucap Yewon pada Geya.

Bukannya sedih, Geya malah berkata,"Ibu ayah harus punya alasan untuk cepat berjalan, supaya dia tidak keenakan ada dikursi roda, begitu kata Grandma," Ucap Geya membuat Yoongi dan Yewon saling menatap.

Anak ini benar-benar.

"Nanti ayah akan bermalas-malasan ibu, bahkan kata Grandma ayah akan, tunggu apalagi istilahnya," Geya menaruh telunjuk didagunya otaknya berpikir keras,"Ma.. ah iya mager!" Lanjut Geya.

Mendengar itu Yewon sangat ingin tertawa namun Yoongi sangat ingin memaki ibunya karena sudah berkata seperti itu pada Geya.

"Katanya mager tidak baik ayah, nanti kena serangan jantung," ucap Geya lagi.

"Yang kau katakan benar sayang," Ucap Yewon, dia setuju dengan Geya.

Geya tersenyum mendengar itu.

Geya pun turun kebawah untuk bersepdah dengan Gevan, dan tinggal lah Yewon dan Yoongi dikamar ini.

"Aku juga mau kau cepat bisa berjalan agar kita segera menikah, tapi jangan memaksakan diri yahh," Ucap yewon pada Yoongi.

Yoongi tersenyum mendengar ucapan Yewon.

"Kau begitu tidak sabar untuk segera ku nikahi." Ucap Yoongi, membuat Yewon langsung menyadatarkan ekspresinya.

"Iya, karena kau terlihat sangat kasihan sekali, kau butuh diurus wajah mu perlu perawatan kau ha-"

"Apa kau mengatakan jika aku sudah jelek karena tidak terurus?" Tanya Yoongi dengan nada dingin, dia tidak benar-benar marah. Yewon langsung mengatup mulutnya entah mendapat keberanian dari mana hingga ia bisa mengatakan candaan seperti itu.

"Tidak, kau sangat tampan aku hanya bercanda tadi," kilah Yewon, Yoongi tidak akan melepaskannya begitu saja.

"Sepertinya aku harus membungkam mulut tajam mu itu." Gumam Yoongi, dengan sesekali tarikan dia berhasil meraih tengkuk Yewon menciumnya dengan rakus.

Wanita Rahasia Sang MafiaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang