15

2K 124 11
                                    

Daniel kembali masuk dan berbisik pada Yoongi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Daniel kembali masuk dan berbisik pada Yoongi.

"Woozi ada di ruangan anda Tuan. Katanya ada hal penting yang ingin ia bicarakan dengan anda,"

Yoongi mengangguk kecil dan berjalan keluar. Semua peserta rapat menunduk hormat saat Yoongi keluar dari ruangan ini.

Yoongi menemui Woozi, adiknya yang duduk dengan santai didepan meja kebesaran nya.

"Ada apa?" Tanya Yoongi lalu duduk dikursi kebesarannya.

"Ada pabrik narkoba yang ditemukan. Dan mereka mengaku, kau adalah Boss nya ku harap itu benar Kakak!" Jelas Woozi yang masih sempat bergurau diakhir kalimat.

"Dimana mereka?" Tanya yoongi yang seolah tak marah dengan perkataan Woozi.

" Sudah ku amankan. Lihat, berapa baiknya adikmu  ini." Ucap Woozi lalu meminum kopi hangatnya.

Yoongi menoleh kearah Daniel, memberikan isyarat.

Daniel mengangguk, dan mengajak Woozi untuk melihat langsung mereka. Yoongi menyerahkan tugas pada Daniel karena ia banyak pekerjaan.

Daniel dan Woozi sudah pergi ke tempat para badebah itu. Yoongi mengepalkan tangannha, ia tahu namanya dipakai untuk melindungi pabrik ilegal itu karena kepolisian tidak berani menyinggungnya. Bahkan kepolisian berlindung dibalik kekuasaan Yoongi.

Boss dari orang-orang itu tidak bisa diremehkan, Yoongi akan mencari tahu siapa dia.

Dan hukumannya sudah Yoongi pikirkan matang-matang.

Memasaknya dikuali, dan diberikan kepada Leon. Singa itu pasti sudah lapar!

•••

Malam ini Yewon bersyukur karna demam Geya menurun dan diapun membantu Gevan untuk bersiap-siap kekota besok.
Han akan membawa Gevan katanya biar ada temen bertengkar.

Gevan sangat antusias, ia tidak pernah kekota sebelumnya perjalanan jauhnya hanya sampai dikaki gunung.

Yewon memasukan beberapa baju Gevan, semua keperluan Gevan sudah lengkap didalam koper sedang nya.

"Gevan, ingat pesan ibu?"

"Tidak boleh merepotkan bibi Han, jadi anak penurut, tidak boleh pergi kecuali bersama bibi Han dan tidak boleh berbicara dengan sembarang orang."

Yewon tersenyum senang mendengar Gevan, Daya ingat anak itu sungguh baik.
"Gevan, sangat pintar!" Puji Yewon, membuat Gevan yang duduk dihadapannya tersenyum bangga.

"Ibu, aku mau ikut juga kekota." Geya memeluk lengan Han dan sedikit menggoyang-goyang kan lengan ibunya.

"Geya kan belum sepenuhnya sembuh, jadi tidak boleh ikut yahh. Geya kan suka membantu diwarung?" Jelas Yewon, ia harus berhati-hati karena Geya akan tersinggung dan sakit hati.

Wanita Rahasia Sang MafiaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang