Hari ini Gevan dan Han sudah berangkat ke kota. Yewon dan Geya berada di Kedai makan.
Yewon mempunyai tiga orang pegawai tetap untuk membantunya dikedai.
Hari ini kedai sangat ramai, ada banyak pengunjung dari anak sekolah dikota mereka sedang mengadakan kemah dipuncak.Geya dengan aktif membantu ibunya mengantarkan makanan banyak anak sekolah yang sangat gemas padanya.
Yewon melihat anak-anak SMA ini, semuanya terlihat senang dan bahagia Yewon mengingat masa-masa sekolah nya yang jauh dari kata bahagia. Dia harus menjadi pesuruh supaya bisa mendapatkan uang jajan.
Tatapan Yewon beralih pada Geya yang duduk dekat nya sambil menutup wajah nya dengan kedua tangan diatas meja.
Yewon berjanji akan memperbaiki masa depan anak-anaknya, ia tidak akan membiarkan anaknya mengalami apa yang ia alami.Kedai semakin ramai dengan pengunjung , Yewon sudah tak punya waktu lagi untuk melamun dan bernostalgia.
Disisi lain.
Gevan dan Han yang berada diatas mobil sewa sedang menuju kota.
Gevan terus memandang keluar, menatap semua gedung pencakar langit dan mall yang menambahkan kesan elegan kota.
Perjalanan mereka cukup lama, Han saja sudah tertidur di mobil namun Gevan belum anak itu terlalu bahagia.
"Bibi Han, lihat! Itu patung kuda!" Gevan menunjuk patung kuda yang ada didepan hotel megah. Han membuka matanya dan melihat apa yang ditunjuk Gevan.
"Iya, itu patung kuda."
"Bibi Han, aku mau naik kuda!" Ucap Gevan antusias. Han tersenyum dan mengacak rambut anak itu.
"Iya, nanti yahh. Harus izin sama ibu dulu, oke?"
"Siap!"
Han tersenyum puas, karena Gevan cukup menurut dan cukup cerewet padanya. Han tau sifat Gevan yang sebenarnya , Gevan cukup pendiam bersama orang lain karena ia sangat menjaga interaksi.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai dihotel, Han langsung menggangti baju nya untuk segera bertemu dengan Donatur baik hati itu.
Mereka pun turun menunggu taksi yang sudah dipesan Han tak membutuhkan waktu lama, taksinya datang dan mereka segera pergi ke restoran tempat mereka bertemu.
Setelah sampai, Han terus menggandeng tangan Gevan dengan kuat agar anak itu tidak hilang!
"Gevan, dengarkan bibi. Jika bibi nanti bicara jangan memotong atau menyela ucapan yah, diam saja oke?"
"Baik bibi Han!"
Mereka pun sampai dirumah private dan duduk dimeja yang sudah ditentukan.
Tak lama orang itupun masuk dan Meeting pun berlangsung.
Gevan hanya diam, ia tak mengerti dengan percakapan kedua orang dewasa ini. Setelah berjabat tangan meeting selesai, Han pun keluar membawa Gevan.
Gevan melihat ada taman di dekat restoran itu, matanya berbinar karena banyak permainan anak-anak disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Rahasia Sang Mafiaa
Teen FictionMinYoongi, yang dijuluki The king Of Rez dia tidak memiliki kelemahan - Tidak sebelum Yewon datang ke kehidupannya, gadis itu merubah segalanya termasuk mencairkan es dalam hatinya. "Ber larilah sekuat yang kau bisa, sayang dan ingatlah satu hal jik...