"Minggu depan cabangnya di buka! Kita akan pindah kesana won!" Seru Han, setelah mendapatkan telfon dari Rach ia sangat bahagia.
Namun tidak dengan Yewon, ia terlihat murung Dan takut.
Han yang melihat itu pun mengerti, ia pun memegang tangan Yewon dan menatap wanita cantik itu.
"Won, ini suatu kemajuan untuk kita awal dari kesuksesan ini impian kamu. Lupakan soal pria itu, bayang-bayangannya akan menghambat kesuksesan mu lagi pula mau sampai kapan kau akan mengurung disini? Bukankah kau sudah berjanji pada sikembar untuk menyekolahkan mereka dikota? Ini salah satu jalan agar janji mu lunas." Jelas Han, ia berharap Yewon akan setuju ini keuntungan yang sangat besar. Namun jika wanita itu tidak setuju Han tidak akan memaksanya.
Yewon berpikir. Benar, ia tidak bisa terus bersembunyi didataran tinggi ini cepat atau lambat anaknya akan menginjak kita demi masa depan. Mungkin rasa takut saat ini ia pikirkan membuat dirinya terjerat sendiri ke dalam jurang ketakutan yang dalam, hingga takut menghadapi dunia baru.
Walau sedikit ragu, Yewon mengangguk setuju membuat Han tersenyum senang.
"Jadi warung disini biar Meli yang urus, mama juga dijaga sama tante Mae mereka akan pindah kesini jadi rumah tidak akan sepi. Kita akan pindah ke kota kita cari rumah sewa yang dekat dari sana oke." Jelas Han , Yewon mengangguk saja.
Jam lima sore.
Yewon kembali ke rumah nya bersama anak-anaknya yang habis bermain dengan anak tetangga.
Sebelum masuk kerumah, mereka mencuci kaki terlebih dahulu.
"Ibu, tadi aku melihat ayahnya Shila memukul bibi rose. Aku jadi takut punya ayah, nanti dia juga kasar seperti ayah Shila, suka memukul." Celoteh Geya sambil mencuci kakinya.
Yewon kaget mendengar itu, ia tahu betul bagaiamana rose ibu Shila. Wanita itu baik dan sangat pendiam.
"Aku tidak mau ayah memukul ibu." Celoteh Geya lagi. Ia menarik tangan Yewon,
"Ibu tidak usah menyuruh ayah kesini yah, aku takut." Lanjutnya , Yewon hanya tersenyum lalu menggendong gadis kecil itu."Kenapa Geya bisa tahu, kalau bibi rose dipukul?" Tanya yewon.
Gevan yang sudah mencuci kakinya berjalan lebih dulu ke teras rumah.
"Saat bermain, Shila mengajakku mengambil boneka dikamar ya. Saat itu aku mendengar dan melihat langsung bibi rose dipukul karena pintunya tidak ditutup, aku takut hidung bibi rose berdarah," Geya terlihat sedih, Yewon jadi khawatir jika kejadian itu akan membuat Geya sedikit trauma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Rahasia Sang Mafiaa
Teen FictionMinYoongi, yang dijuluki The king Of Rez dia tidak memiliki kelemahan - Tidak sebelum Yewon datang ke kehidupannya, gadis itu merubah segalanya termasuk mencairkan es dalam hatinya. "Ber larilah sekuat yang kau bisa, sayang dan ingatlah satu hal jik...