Woozi menatap datar pada Zia yang berdandan bak wanita pemuas pria hidung belang, gaun merah dengan belahan dada yang sangat rendah paha mulus Zia yang terekspos begitu saja dan lipstik merah yang menyala membuat wanita itu yang berumur tiga puluhan saja.
"Jangan keluar malam, jika pakaianmu seperti itu." Ucap woozi.
Zia yang sedang memasang hills nya langsung menatap Woozi.
"Apa, jangan bilang kau melarang ku karna takut aku digoda om-om?" Ucap Zia santai, dia menunduk untuk membersihkan kakinya yang kena bedak tabur.
Woozi meneguk ludahnya kasar saat melihat dua gunung kembar yang seolah ingin didaki itu, shit! Wanita ini! Geram Woozi.
Woozi langsung menarik Zia dan melempar wanita itu ke atas kasur.
Zia sangat kaget.
"Jangan keluar, atau kau ku hajar malam ini!" Ancam woozi.
Dengan jail Zia malah mengalungkan tangannya dileher Woozi, Zia dengan keberanian tinggi mulai menarik kepala Woozi dan mencium pria itu dengan lembut.
Woozi yang awalnya kaget, kini mulai lambat lain membalas ciuman Zia yg lembut dan memabukkan. Zia tersenyum dalam hati saat Woozi mulai menguasai permainan kissing nya. Kedua tangan Zia perlahan naik, menjambak rambut Woozi dan menekan kepala pria itu untuk memperdalam ciuman mereka.
Lenguhan kecil mulai keluar dari bibir Zia saat tangan Woozi mulai nakal menurunkan tali gaunnya. Mungkin karena umur Zia yang sedang mekar-mekarnya jadi dia mudah terbuai, dengan setiap sentuhan kecil yang Woozi berikan. Ciuman mereka terlepas karena pasokan oksigen mulai menipis kedua iris mata mereka mulai menatap dengan dalam.
"Aku pikir kau tidak bernafsu pada perempuan." Ucap Zia dengan senyum jahilnya membuat woozi terpancing.
Jiwa laki-laki Woozi diragukan!
"Aku masih sangat normal!" Ucap woozi dengan penuh ketegasan.
"Oh ya?" Jawab Zia semakin menantang, tangan kecilnya mulai membuka kancing kemeja Woozi yang saat ini berada di atasnya. Kaki Zia dengan bakal mulai menyisir halus kaki woozi ditumbuhi bulu halus.
Woozi menahan hasratnya yang mulai bangun.
"Berhenti Zia." Ucap woozi dengan nada suara rendah.
Zia hanya tersenyum kecil dia malah melanjutkan aksinya, dan saat ini kemeja Woozi terbuka sempurna menampakan roti sobek mengundang bibir untuk menciumnya.
"Aku tidak keberatan sama sekali untuk memberikan hak mu." Ucap Zia dengan tatapan nya yang sangat menggoda.
Jika Yanga da diatasnya ini adalah pria yang bersikap seperti Yoongi, maka jika dipastikan jika Zia akan mendapatkan kata-kata yang sangat tajam, yang bisa menusuk hati.
Namun ini adalah Woozi pria yang masih punya hati walah hanya sedikit.
Perkataan Yewon dan ibunya lima hari yang lalu membuat Woozi perlahan membuka hati. Dan Woozi semakin yakin, ini lah awalan yang bagus untuk membuka hatinya. Dengan agresif Woozi mulai mencumbu Zia, embuat gadis itu hampir kesulitan untuk mengimbanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Rahasia Sang Mafiaa
Teen FictionMinYoongi, yang dijuluki The king Of Rez dia tidak memiliki kelemahan - Tidak sebelum Yewon datang ke kehidupannya, gadis itu merubah segalanya termasuk mencairkan es dalam hatinya. "Ber larilah sekuat yang kau bisa, sayang dan ingatlah satu hal jik...