7

1.4K 140 1
                                    

Paginya, hari kedua mereka di Surabaya.

Oniel terbangun lebih dulu krn mendengar suara ponsel berdering.

"Siapa siihhh masih pagi juga udah berisik." Oniel terbangun dengan matanya yg berusaha terbuka selebar mungkin.

Dilihatnya ponselnya, tidak ada panggilan dr siapa2. Ia kembali membalikan badannya, meraih hp Aran yg berada di atas meja yg berada di tengah2 kasur mereka.

"Hah, bu Shani. Ran bangun Ran, lo ditelfon bu Shani." Ya, melihat yg memanggil adalah bu Shani, Oniel bergegas membangungkan Aran.

"Apasiiihh masih pagi ya ini, jangan berisik." Ucap Aran dengan matanya yg masih tertutup.

"Apa?? Berisik, jadi aku ganggu nih.?- Suara Shani dr sebrang telfon. Ya Oniel tadi membangunkan Aran sambil mengangkat telfonnya dan menempelkannya ke telinga Aran.

Aran yg mendengar suara tidak asing dr ponselnnya pun, menatap layar ponselnya dan betapa terkejutnya Aran saat mengetahui bahwa yg nelfon adalah Shani. Kekasih barunya sekaligus atasannya di tempat magang.

"Eh, e enggak bu, maaf. Maksud saya Oniel yg berisik, iya Oniel yg berisik." Ucap Aran sedikit gugup dan langsung mengubah posisinya menjadi duduk.

Oniel yg malas mendengarkan perkataan barusan, langsung pergi meninggalkan Aran dan memilih untuk mandi.

"Kok manggilnya bu sih, kan lagi gak formal, Ran."- Shani.

"Maaf maaf, ada Oniel td, gak enak kalau aku cuma manggil nama doang, ntar dia curiga lagi." Balas Aran.

"Iya deh iya. Kamu baru bangun ya?."Tanya Shani.

"Hehehe, iya." Balas Aran sambil menggaruk tengkuknya yg tak gatal.

"Ya udah buruan mandi, kita sarapan. Ajak Oniel juga. Katanya kemarin mau ajak Christy jalan2."- Shani.

"Iya iya. Aku mandi dulu ya sayang." Aran menutup telponnya.

"Hah?? Aran manggil aku sayang?? Kenapa aku jd salting gini." Ucap Shani dengan senyum dan pipinya yg sudah memerah.

Beberapa saat kemudian.
Shani bersama Christy sudah lebih dulu berada di resto hotel. Disusul oleh Oniel dan Aran yg baru saja datang.
Mereka langsung mengambil posisi duduk, melingkari meja. Aran berada disebelah Shani yg sedang menggendong Christy.

"Kalian langsung pesan aja, td saya sudah pesan." Titah Shani.

"Iya bu." Balas Oniel.
Aran hanya mengangguk.

Hening.

Setelah pesanan mereka datang semua, mereka mulai untuk makan.

"Biar saya gendong Christynya, kamu makan dulu aja." Pinta Aran menatap Shani.

"Gak pp, aku bisa kok." Balas Shani.

"Udah sini, kamu makan biar Christy sama aku." Aran mengambil paksa Christy dr Shani.
Shani hanya bisa pasrah.
Setelah itu ia melanjutkan makannya.

"Tunggu tunggu tunggu. Apenih?? Aran sama bu Shani aku kamu an?. Sedekat itukah mereka." Batin Oniel. Ia terkejut dengan Aran yg memanggil Shani tanpa embel2 bu bahkan hanya menyebut kamu dengan santainya.

Shani berinisiatif menyendok makanan Aran dan mengarahkannya ke mulut Aran.

"Aakk," Titah Shani.

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang