Pagi ini Aran pergi ke kantornya dengan menggunakan mobilnya. Ia sengaja membawa mobil krn sekalian mengantar bapak sama ibunya ke stasiun untuk kembali ke Bandung.
Aran sedikit heran ketika sampai dikantor, disepanjang koridor, semua orang nampak seperti biasanya. Menyapa Aran atau sekedar melempar senyuman.
"Mereka ini tidak tahu atau pura2 tidak tahu." Gumam Aran.
Setelah sampai diruangannya, Aran langsung membuka gorden lalu duduk dan mulai membuka laptopnya.
Tok tok tok.
"Masuk." Sahut Aran.
"Hai bos." Sapa Oniel.
"Semangat ya kerjanya. Nih gue bawain sarapan, bubur favorit lo. Dimakan ya." ucap Oniel duduk dikursi depan meja Aran. Dan menyodorkan 1 bungkus bubur ayam.
"Hm, makasih." Jawab Aran datar.
"Gue balik dulu. Oh iya, gue udah buka lowongan buat sekretaris pribadi lo, tinggal nunggu ada yg nglamar." Ucap Oniel, sambil berdiri dr kursinya.
"Tunggu Niel." Sahut Aran cepat.
"Kenapa?." Tanya Oniel.
"Anak2 kantor?." Tanya Aran.
"Oh itu, udah jangan terlalu dipikirin. Kerja aja. Bentar lagi kita ada meeting." Jawab Oniel sebelum keluar dr ruangan Aran.
Aran yg memiliki sedikit sifat cuek itupun menerima jawaban Oniel. Ia juga tidak terlalu peduli akan hal itu.
Dilain tempat. Di bandara Jakarta.
"Mbak, itu mobil jemputannya udah datang. Sini Christynya biar saya gendong." Ucap Shani.
Shani baru saja sampai di Jakarta. Ia langsung menuju apartnya. Hari ini ia juga ijin pd Feni untuk tidak datang ke kantor.
Sampai di apartemen, ia menghabiskan waktunya untuk Christy. Ya, dr sejak di Jogja, ia kurang memberikn waktunya pd Christy, selain sibuk dengan acaranya, dia juga sibuk menangis krn ulah papanya. Jadi hari ini ia berniat untuk menebusnya.
"Aran, aku udah di Jakarta. Besok kita ketemu ya."
Shani mengirim pesan pd Aran.
Beberapa saat setelah itu, ponsel Shani kembali berdering. Shani pikir itu dr Aran, ternyata panggilan itu dr kakaknya.
"Hallo dek? Kamu gak pp kan? Kamu dimana sekarang?." Tanya kakak Shani sedikit panik.
"Iya kak, aku udah gk pp kok,
aku udah di Jakarta sama Christy."
Jawab Shani memaksakan senyumnya."Maaf ya, kakak gk bisa ada buat kamu kemarin, mama udah cerita sama kakak. Kamu yg kuat ya ngadepin papa. Nanti kalau urusan kakak udah selesei, kakak samperin kamu." Ucap kakak Shani.
Selama mengobrol dengan kakaknya via telfon, Shani menceritakan kejadian pd malam itu. Hanya dengan kakaknyalah Shani akan merasa lega ketika selesei bercerita.
Setelah melakukan panggilan dengan kakaknya, Shani kembali fokus dengan Christy. Meski sebenarnya dia sendiri sangat lelah hari ini, tp dia tidak akan menunjukkannya pd Christy.
Seharian ini Shani full menemani Christy dr pagi sampai malam.
Keesokan paginya di apart Aran.
"Niel, ntar lo bantuin gue pindahan ke rumah baru ya?. Semalam gue udah kemas2. Ini barang2nya udah di angkut sama pekerja gue." Ucap Aran pd Oniel melalui ponselnya.
"Oke." Jawab Oniel singkat.
Aran bergegas untuk pergi ke kantornya.
Untuk saat ini, Aran jarang menghubungi Shani, ia hanya akan melakukannya jika Shani menghubunginya lebih dulu.