48

1.1K 99 24
                                    

"Sayaaangg! Aku pulang." Teriak Aran yg baru saja masuk ke dalam rumahnya.

"Iya.. Iya. Aku denger. Gak usah teriak2." Ucap Shani yg sedang duduk di sofa ruang tengah.

Aran mencuci tangannya dulu baru menghampiri Shani.

"Malem banget." Ucap Shani saat menengok ke arah jam yg menunjukkan pukul 8 malam.

"Iya. Kayaknya besok2 bisa lebih malam lagi, sayang." Ucap Aran.

"Hai sayangnya, ayah. Udah tidur kah? Ayah boleh gak main sama mama." Sudah biasa Aran mengajak ngobrol anaknya yg masih dalam kandungan.

"Mas apaan siihh!! Kok ngomongnya gitu?." Ucap Shani memukul lengan Aran.

Aran sedang berjongkok di depan Shani yg sedang duduk di sofa.

Aran menciumi perut Shani yg masih tertutup pakaiannya.

Aran kembali duduk disamping Shani.

"Sayaangg.. Sekarang ya?." Ucap Aran sudah tak tahan.

Pasalnya semenjak Shani hamil sampai sekarang, ia belum pernah mencumbu Shani sama sekali. Paling hanya ciuman saja.

"Apanya yg sekarang?." Ucap Shani jahil.

Tak mau bertele2, Aran langsung mencium bibir Shani.

Aran menarik tengkuk Shani untuk memperdalam ciumannya.

"Eemhh.. Mas. Jangan disini juga. Nanti kalau ada yg lihat gimana." Ucap Shani setelah melepaskan ciuman Aran.

"Ya udah ayok, ke kamar." Ucap Aran.

Mereka meninggalkan ruang tengah.

Shani merebahkan dirinya dikasur, sedangkan Aran sedang mandi krn baru pulang dr kantor.

Aran sudah selesei mandi dan bertelanjang dada. Dia hanya menggunakan celana dr piyamanya.

"Sayang? Kok tidur?." Ucap Aran. Ia baru saja merebahkan dirinya disebelah Shani.

"Sayang? Kamu serius udah tidur? Ck." Ucap Aran sedikit kesal.

Ia beranjak dr kasurnya, mengambil rokoknya di laci, dan keluar dr kamarnya.

Semua pergerakan dr Aran td tidak lepas dr Shani. Krn sebenarnya Shani hanya berpura2 tidur saja.

"Maafin aku, mas. Aku cuma takut kalau janinnya kenapa2. Aku udah gak muda lagi, mas." Gumam Shani saat Aran sudah pergi.

Saat Shani akan mengambil handphonenya di atas meja nakas, tiba2 pintu kamarnya terbuka. Seketika ia tidak jadi mengambilnya.

Ia melirik ke arah Aran yg terlihat sedang mengambil kaos di lemari dan kunci motor.

Tiba2 Shani sedikit khawatir.

"Mas Aran mau kemana?." Gumamnya dalam hati.

Setelah Aran keluar, Shani kembali mengambil handphonenya.

"Hallo.. Pak Pardi. Mas Aran keluar ya?." Tanya Shani.

"Iya, bu. Baru aja keluar. Mau ke mini market katanya." Jawab Pak Pardi.

"Oh ya udah, pak. Makasih." Ucap Shani lalu menutup telfonnya.

Krn Shani benar2 sedang capek, ia memutuskan untuk tidur.

Aran sudah kembali ke rumah.

"Ini, pak. Buat camilan." Aran menyerahkan 1 kantong kresek berisi snack.

"Makasih, mas. Tadi dicariin Bu Shani, mas." Ucap Pak Pardi.

"Oh ya? Ya udah kalau gitu saya masuk dulu ya, pak." Pamit Aran.

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang