Flashback On
"Cantik banget sih kamu, dek. Ini juga mata sama hidungnya mirip banget sama ayahnya." Ucap mama Shani sambil menggendong adek bayi.
"Adek yg anteng ya, nunggu mama bentar, lagi jenguk ayah digedung sebelah." Ucap mama Shani sambil menoel hidung adek bayi.
"Gedung sebelah mana?." Ucap Papa Shani dr arah pintu masuk.
"Papa?." Ucap mama Shani terkejut.
"Shani kemana?." Tanyanya tegas.
"Itu, Shani lagi ke gedung sebelah buat jenguk..." Ucap mama Shani menggantung.
"Jenguk Aran? Aran dirawat disini?." Ucap papa Shani seperti ingin marah.
"Pa.. Biarin aja, pa. Biarin mereka selesein sendiri masalah mereka. Papa gak usah ikut campur rumah tangga mereka." Ucap mama.
"Aran brengs**." Ucap papa Shani dan keluar dr kamar inap Shani.
"Pa!! Papa!! Papa mau kemana?!." Teriak mama Shani namun suaminya itu sudah lebih dulu meninggalkan kamar.
Flashback Off
"Minggir!." Ucap papa Shani saat sudah sampai di depan pintu ruangan Aran.
"Om mau ngapain?!." Cegah Oniel.
"Saya mau ketemu sama Aran!." Ucapnya.
"Gak!! Ini rumah sakit, bukan tempat pertemuan." Ucap Oniel.
"Shani ada didalamkan? Saya harus menemuinya." Ucap Papa.
"Enggak!!." Oniel terus menahan agar pintunya tidak dibuka.
Bugh
Tiba2 papa Shani memukul Oniel.
Oniel yg sedikit oleng, membuat papa Shani dengan mudah membuka pintu tersebut dan masuk.
"Sialan tu bapak!!!." Umpat Oniel. Ia segera bangkit dan ikut masuk.
"Shani!! Balik ke kamar!!." Ucap papa Shani langsung.
"Enggak!! Shani mau disini." Jawab Shani.
"Papa bilang balik!!." Ucapnya sedikit berteriak.
"Om! Ini rumah sakit ya, tolong etikanya." Ucap Oniel.
"Kamu cabut gugatannya lewat pengacara kamu, kenapa?! Gara2 dia yg nyuruh?! Iya??!!." Bentak papa Shani.
"Pa!! Shani gak mau ceraiin mas Aran. Lihat, pa!! Mas Aran jadi kayak gini gara2 papa." Ucap Shani yg perlahan mulai mengeluarkan air matanya.
"Bukan krn papa!! Itu krn ulahnya sendiri. Sekarang kamu ikut papa!!." Papa menarik paksa tangan Shani.
"Kamu!! Jangan coba2 merayu anak saya buat batalin perceraiannya." Ucap papa Shani menunjuk Aran. Bahkan Aran tidak bisa melihat itu.
"Pa lepasin!!." Ucap Shani menarik tangannya hingga terlepas. Ia kembali mendekati bangsal Aran.
"Om saya mohon keluar dr ruangan ini sekarang!!." Ucap Oniel yg sudah tidak bisa memelankan suaranya sendiri akibat ulah bapak2 tua 1 ini.
"Kamu nyuruh saya keluar?! Harusnya kamu yg keluar!! Kamu gak ada hubungan apa2 sama masalah ini!!." Teriak papa Shani.
Shani meraih pisau di atas nakas yg ia gunakan untuk mengupas buah untuk Aran.
"Pa.. Papa keluar sekarang, atau Shani akan......" Shani mengarahkan pisau itu ke lehernya dengan tangannya yg bergetar hebat.
"Shani! Shani lo jangan aneh2. Taruh pisau lo!!." Ucap Oniel.
"Shani, taruh pisaunya! Bahaya Shan!." Ucap papa Shani.