Beberapa waktu berselang, tiba hari dimana Aran bersama Shani dan anak2nya akan kembali ke Jakarta. Sudah cukup drama yg terjadi dalam rumah tangga mereka. Mereka harus benar2 menyingkirkan ego masing2. Saat mereka memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan mengurus semuanya, maka saat itu juga mereka harus berjanji pada diri mereka sendiri bahwa tidak ada satupun yg harus mereka percayai selain kejujuran satu sama lain.
Setibanya mereka di Jakarta, Aran meminta Aldo agar membantunya mengurus semua prosesnya. Dan sampai akhirnya Aran dan Shani sudah dinyatakan rujuk kembali.
Mereka kembali membangun kebahagian2 kecil dirumah yg sempat mereka tinggalkan beberapa waktu lalu.
Semua masih rapi. Nampak bersih juga. Mbak Ati, Pak Pardi dan Pak Adi sangat merawatnya dengan baik.
"Mas." Panggil Shani.
Aran sedang berenang dengan si kembar.
"Kenapa?." Tanya Aran setelah ia menepi dan menghampiri Shani yg duduk ditepi kolam.
"Maaf udah pernah salah paham sama kamu. Dan sesering itu. Kali ini aku akan benar2 lebih mempercayai kamu. Aku gak akan kabur2an lagi. Kamu kepala rumah tangganya, kamu yg berhak memutuskan semua kondisi didalamnya." Ucap Shani.
"Maafin aku juga, udah sering bikin kamu curiga. Sering bikin kamu mikir yg enggak2. Harusnya aku bisa lebih menjaga diri dan menjaga perasaan kamu." Balas Aran.
Ia sedikit menarik pinggang Shani.
"Mas, jangan! Nanti jebur." Ucap Shani.
"Temenin aku berenang ayok." Ucap Aran.
"Kan udah ditemenin sama mas Abi dan mas Bian." Jawab Shani.
"Mending naik aja deh, udah 1 jam lebih lo." Lanjut Shani.
"Mas Abi mas Bian! Udahan renangnya, pada naik, trus langsung mandi." Ucap Aran sedikit berteriak.
Mendemgar suara tersebut, si kembar langsung menepi dan naik. Mereka mengambil handuk yg sudah Shani sediakan.
"Kamu naik juga cepetan." Ucap Shani pada Aran.
Aran sengaja menarik tangan Shani. Bukannya membuatnya naik, justru hal tersebut membuat Shani menjadi terjebur ke dalam kolam.
Dengan cepat, Aran memeluk pinggangnya.
"Mas!! Udah dibilangin aku gak mau basah. Males gonta ganti bajunya." Gerutu Shani.
"Ya nanti biar aku yg gantiin kalau kamu males." Ucap Aran.
Ia mengencangkan pelukannya.
"Dingin gak?." Tanya Aran.
"Iya." Jawab Shani.
"Makasih udah mau datang buat bujuk aku biar kita bisa rujuk." Ucap Aran.
"Sama sama. Makasih udah mau dibujuk." Jawab Shani.
Setelah mendengar jawaban Shani, Aran langsung mencium bibir Shani dan perlahan melumatnya dengan lembut. Lumatan yg penuh dengan kasih sayang.
Shani yg menerimanya pun membalas lumatan Aran tak kalah lembutnya.
Aran sedikit mengangkat tubuh Shani, hingga kedua kaki Shani melingkar dipinggangnya. Sedangkan tangannya memegangi punggung Shani.
"Masih kuat aja." Ucap shani sedikit terkekeh saat ciuman mereka terlepas.
Bukannya menjawab, Aran menyerang leher Shani.
"Hhmmm mmmhhhh.." Desah Shani.
"Udah lama banget gak ngasih karya aku disini." Ucap Aran.