Flasback On
"Sisi udah tidur. Bisa main hp dong." Gumam Indah setelah menidurkan anaknya.
Ia menscroll2 sosmednya mulai twitter, tiktok, dan sekarang beralih di IG.
"Gito lagi dimana nih? Tunggu tunggu, kayak kenal." Gumam Indah.
Ia mencoba mengulangi video dr story ig Gito.
"Ini kan? Wah gak bener nih. Pasti udah janjian ini mereka berdua. Kenapa siihh." Gerutu Indah setelah mengetahui siapa orang didalam video tersebut.
Ia segera menuju kamar Shani.
Flashback Off
"Selamat datang kak. Ada yg bisa dibantu?." Tanya pelayan ditempat tersebut.
"Saya nyari orang ini." Ucap Shani sambil meminta Indah untuk menunjukkan video yg ia lihat tadi.
"Oh, masih didalam, kak. Silahkan tunggu disini." Ucap pelayan tersebut.
"Saya mau masuk." Ucap Shani.
"Oh, silahkan kak, sebelah sini." Pelayan tersebut membukakan pintu biliknya.
"Enak banget kalau yg nattoonya gini, gak berasa sakitnya." Ucap Aran yg sedang digoda oleh mbak2 yg menattoonya.
Oniel hanya menimpalinya dengan tertawa krn ia juga merasakan hal yg sama.
"Ooohh.. Enak yaa. Sampek pangku2an gitu. Abis tattoo di dada, mau bikin "tattoo" dimana lagi, hhmm." Ucap Shani dengan volume suara yg sedikit keras dan menekan kata tattoo dengan artian lain. Dan melipat kedua tangannya didada.
Sontak Aran yg mendengarnya pun melihat ke arah sumber suara.
"Shani!." Ucap Aran kaget.
Ia menurunkan mbak2 tersebut dr pangkuannya.
Oniel yg mengikuti arah pandang Aran pun terkejut krn melihat ada Indah disana.
"Sss sa sayang kok kamu disini? Anak2 sama siapa?." Ucap Aran mencoba untuk meredam Shani yg terlihat sedang menahan emosi.
"Haha inget anak. Tadi pas pangku2an kayaknya berasa lagi gak punya siapa2 ya." Ucap Shani sedikit tertawa jahat.
"Ck. Abis nih gue." Gumam Aran.
"Mas, belum selesei gambarnya." Mbak2 pelayan tersebut memanggil Aran.
"Ooohh belum selesei ya mbak pangku2annya, ya udah lanjutin mbak, sok!." Ucap Indah.
Ia keluar meninggalkan bilik tersebut.
"Indah! Hey, Sayang!!." Teriak Oniel dan berusaha mengejar Indah.
"Silahkan dilanjut, pak Farandhika Awae!." Ucap Shani lalu pergi menyusul Indah yg sudah keluar lebih dulu dan sedang dikejar Oniel.
"Shani, aku bisa jel.. Ck. Shani! Shani tunggu!!." Teriak Aran krn Shani juga keluar dr bilik tersebut.
"Orang2 pada kenapa sih?." Gumam Gito.
Gito mendekati mbak2 tersebut untuk mengambil giliran.
"Shani.. Sayang dengerin aku dulu dong." Ucap Aran dan berusaha meraih tangan Shani.
"Jangan sentuh2!!." Shani menepis tangan Aran.
Ia terus berjalan tanpa memperdulikan Aran.
"Kamu tenang dulu dong, jangan marah2 dulu. Tadi tu cuma..." Aran.
"Cuma apa?!!. Cuma pangku2an ha?! Udah enak banget kayaknya sampai berdiri tuh junior kesayanganmu!!." Shani menghentikan langkahnya sebentar dan berteriak tepat didepan muka Aran.