73

1.1K 101 28
                                    

Pagi harinya, Shani sudah terbangun lebih dulu. Bagaimana tidurnya malam tadi?. Sama seperti yg Bapak katakan. Mereka membuka pintunya dan menggantinya dengan tirai. Awalnya Aran memang tidur dibawah, namun seperti malam sebelumnya, Anya menangis meminta agar Aran tidur satu kasur dengannya dan Shani.

"Mas, bangun. Pindah, nanti bapak kesini aja jangan2." Ucap Shani. Ia sedikit menggerakkan tubuh Aran.

Mendengar kata bapak, Aran segera bangun.

"Aku masih ngantuk, Shan." Ucap Aran.

"Iya, kamu pindah di kasur bawah aja, mas." Balas Shani.

Aran menurut. Ia menggeser tubuhnya ke pinggir, dan menjatuhkan tubuhnya di kasur bawah.

Setelah membangunkan Aran agar pindah, Shani menghalangi Anya dengan guling besar. Ia takut kalau Anya terjatuh, krn sekarang, Shani mau mandi terlebih dahulu.

Saat Shani tengah mandi, Bapak datang ke kamar mereka dan membuka sedikit tirainya. Dilihatnya Aran yg sedang tidur dikasir bawah, dan Anya yg sedang tidur di kasur atas. Setelah itu ia turun.

Shani sudah selesei dengan urusan mandinya. Ia keluar kamar mandi hanya memggunakan handuk yg dililitkan di tubuhnya. Krn ukuran handuknya yg tidak begitu besar, handuk tersebut hanya menutupi dada hingga kemaluannya.

Aran yg sudah bangun dan melihatnya, susah payah menelan ludahnya.

"Tahan, jangan sekarang!." Gumamnya sambil menutup juniornya dr luar celana.

Aran semakin susah mengontrol dirinya saat Shani tiba2 mendekat ke arahnya.

Saat sudah berada didekat Aran, Shani membungkukkan tubuhnya.

"Maaf, mas.. Aku mau ngambil jedai di laci." Ucap Shani.

"I i iya.. Aa ambil aja." Ucap Aran gugup.

Belahan dada Shani terlihat jelas di mata Aran saat ia sedang membungkuk.

Setelah mendapatkan apa yg dicari, Shani kembali berdiri, membelakangi Aran yg sedang berbaring dan menjepit rambutnya yg panjang.

"Sexy bangeett.. Kalau masih sah, udah aku terkam juga ni dr belakang." Gumam Aran dalam hati.

Juniornya benar2 udah sesak disana, rasanya ingin segera dikeluarkan.

Dengan cepat Aran bangun dan langsung berlari ke arah kamar mandi.

"Mas! Kok duluan ke kamar mandinya? Aku mau ganti baju dulu!." Teriak Shani.

Entah jawaban apa yg Aran berikan, Shani tidak terlalu mendengarnya krn tidak begitu jelas.

"Ganti disini aja, deh. Aku tutup pintunya dulu." Ucap Shani.

Saat Shani sudah melepas handuknya dan baru akan memakai pakaian dalamnya, tiba2 Aran keluar dr kamar mandi.

"Aaaaaaaa..... Mas Aran!!." Teriak Shani dan berusaha menutupi tubuhnya hanya dengan tangannya.

"Jangan teriak2.. Kamu kenapa sih? Seenaknya gitu ganti baju di kamar?." Ucap Aran sambil membalikkan badannya.

"Kamu yg kenapa? Tiba2 keluar dr kamar mandi! Cepet banget mandinya." Ucap Shani sambil meraih handuknya dan memakainya.

"Aku mau ngambil handuk, ketinggalan." Jawab Aran.

"Ya udah buruan ambil!!." Ucap Shani.

Aran melewati Shani dan mengambil handuknya. Saat akan kembali ke kamar mandi, Aran dengan usilnya menarik handuk Shani hingga terlepas lagi, lalu berlari buru2 masuk kamar mandi.

"Mas Aran!!!." Bentak Shani.

Aran hanya terkekeh.

"Awas aja ya kamu." Gumam Shani.

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang