35

1.3K 116 12
                                    

"Kenapa?." Tanya Oniel yg baru saja masuk ke ruangan Aran.

"Bawa rokok atau vapor?." Tanya Aran.

"Dua2nya bawa." Oniel.

"Rooftop yuk?." Ajak Aran.

Ia melepas jas dan dasinya, ditaruhnya pada sandaran kursi kerjanya.

"Heh, bisa2nya, ntar kalau Shani kesini gimana? Lo satu ruangan sama dia." Jawab Oniel.

Aran memang satu ruangan dengan Shani, hanya dipisah oleh dinding kaca tebal kedap suara, tapi ada pintu penghubungnya.

"Udah gk pp ayok, dia lagi sibuk." Balas Aran.

"Ck. Ya udah. Tp nanti kalau ada apa2 gue gak mau terlibat ya?." Jawab Oniel.

Mereka pun naik ke rooftop.
Sesampainya di rooftop, Aran dan Oniel mengangkat kursi yg ada ditengah, mereka bawa ke pinggir agar lebih teduh.

Setelah duduk Oniel mulai mengeluarkan rokok, korek, dan vapornya.
Aran memilih vapornya.

"Lagi ada masalah ya?." Tanya Oniel setelah menyalakan rokoknya.

"Kemarin gue abis nganter Shani sama Christy ketemu Cio. Terakhir mereka ketemu sebelum gue nikah." Aran memulai ceritanya.

"Trus?." Tanya Oniel.

"6 Bulan gue sama Shani berusaha agar Christy bisa membiasakan manggil gue dengan sebutan ayah, dalam sehari kemarin, dia udah manggil gue Om Aran lagi." Ucap Aran sambil terus menghisap vapornya.

"Kenapa? Jangan bilang gara2 abis ketemu Cio?." Tanya Oniel.

"Kayaknya lo bener, soalnya Christy bilang kalo ayahnya itu, papa Cio." Ujar Aran.

"Belum genap setahun, Niel gue nikah sama Shani. 1 cobaan langsung datang aja." Ucap Aran sambil tersenyum payah.

"Sabar." Jawab Oniel singkat.

"Christy juga tiba2 semalam minta tidur sama Shani, padahal dia udah berani buat tidur sendiri sebelumnya." Sambung Aran.

"Selama ketemu sama Cio, Shani gimana?." Tanya Oniel.

"Ngalir aja, mereka main sama Christy, gue cuma duduk dipojokan ngeliatin. Ya krn itu waktunya mereka." Jawab Aran.

"Lo sendiri sampai sekarang udah gimana sama Shani?." Tanya Oniel.

"Gimananya apanya?." Tanya Aran.

"Udah proges buat Aran junior belum?." Ucap Oniel berusaha mengalihkan perhatian Aran agar dia tidak terlalu berpikir berat.

"Terakhir enak2 sih 3 mingguan yg lalu." Jawab Aran sedikit cengengesan.

"Gue doain biar Shani cepat isi. Jd kalau Shani lagi ketemu Cio sama Christy, lo masih punya temen." Ucap Oniel.

"Haha iya." Balas Aran sedikit tertawa.

Diruangan Aran.

"Mas mak.. Aran? Mas Aran?." Shani memanggil Aran beberapa kali setelah mendapati bahwa Aran tidak ada diruangannya.

"Mas Aran kemana? Kok jas sama dasinya ditinggal." Gumam Shani saat mendapati jas dan dasi Aran yg berada disandaran kursinya.

Shani mencoba menghubungi Aran. Namun sayangnya, ternyata hp Aran tertinggal diruangannya.

Ia beralih menghubungi sekretarisnya lewat telfon kantor. Dan ternyata Aran juga tidak sedang bersamanya, bahkan Chika juga memberitahukan bahwa hari ini Aran tidak memiliki jadwal meeting diluar kantor.

"Ck. Kemana sih? Udah waktunya makan siang juga." Gumam Shani sedikit kesal.

Aran dan Oniel sedang berjalan menuju ruangan Aran setelah selesei dr rooftop.

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang