Masih di hari yg sama.
Dihotel.
"Permisi tante, Arannya ada tante?. Tadi saya ke kamarnya kosong, saya telfon juga gk diangkat." Tanya Oniel saat berada di kamar orang tua Aran.
"Oh, ada. Anaknya lagi tidur. Mungkin dia lagi capek." Ucap Ibu Aran.
"Oh, nanti tolong kasih tau Aran kalau kita dapat penerbangan sore ini ke Jakarta." Balas Oniel.
"Oh, iya. Makasih ya nak Oniel." Jawab ibu Aran.
Setelah itu Oniel kembali ke kamarnya dan Indah. Mereka harus segera packing juga.
..........
"Aran, angkat dong telfonnya." Gumam Shani.
Setelah tangisnya mereda, Shani mencoba untuk menghubungi Aran. Namun tak satu percobaan dr Shani yg diangkat. Bahkan pesan dr Shani juga tidak dibalas.
"Aku coba telfon Oniel aja." Shani beralih mencari nomor Oniel.
"Hallo, Oniel." Sapa Shani.
"I iya, hallo Shan."
Jawab Oniel sedikit kaget."Niel, kamu lagi sama Aran kan?." Tanya Shani.
"Em, enggak Shan. Dia lagi tidur di kamar bapak sama ibunya. Kenapa Shan?." Jawab Oniel.
"Oh pantes aku telfon gak diangkat. Cuma mau bilang aja kalau nanti sore aku pengen nyamperin ke hotel." Balas Shani.
"Nanti sore .. ( Oniel tampak sedikit berpikir, ia ragu2 untuk memberitahu Shani ). Kayaknya gak bisa Shan." Akhirnya Oniel memberanikan diri memberitahunya.
"Gak bisa?. Emang kenapa?." Tanya Shani lagi.
"Em, td pagi setelah acara, diperjalanan ke hotel, Aran bilang mau balik ke Jakarta hari ini. Tadi aku juga disuruh nyari tiket pesawatnya dan udah dapat untuk penerbangan nanti sore." Jelas Oniel.
"Aran mau balik hari ini?." Ucap Shani kaget. Air matanya kembali menetes.
Shani langsung menutup telfonnya tanpa aba2.
"Mbaaakk, mbak Ani." Shani memanggil mbak Ani dr kamarnya.
"Iya bu." Mbak Ani menghampiri Shani dikamarnya.
"Kemasi barang2mu sama punya Christy ya, kita ke Jakarta sore ini." Perintah Shani.
"Baik bu." Jawab Mbak Ani.
Orang tua Shani yg mendengar suara Shani pun menghampirinya di kamar.
"Shani, kamu mau kemana nak?." Tanya mama Shani.
"Shani mau ke Jakarta ma." Jawab Shani singkat.
"Tapi kamu baru sampai kemarin nak. Apa gk sebaiknya disini dulu beberapa waktu. Mama masih kangen sama kamu." Ucap mama Shani.
Shani menghentikan sejenak aktifitasnya merapikan pakaian ke dalam koper. Sesaat kemudian ia memeluk mamanya.
"Shani mau sama Aran maa.. Shani mau ikut Aran ke Jakarta." Air mata Shani kembali menetes.
"Iya nak iya. Tapi apa harus sekarang?. Hhmm." Tanya mama Shani sambil mengusap2 pelan punggungnya.
"Aran balik ke Jakarta sore ini ma. Shani mau i...." Belum sempat Shani meneruskan kalimatnya, papanya datang ikut bergabung.
"Shani, papa mau bicara sama kamu." Sahut papa Shani.
Shani hanya menatap ke arah papanya.
"Bukan tanpa alasan papa menolak lamaran Aran. Tapi menurut papa, apa yg dikatakan Cio pada papa, ada benarnya." Ucap papa Shani tiba2.