"Bu Shani.. Ada pak Cio didepan." Ucap Mbak Ati setelah mendapat informasi dr Pak Pardi.
"Cio? Ngapain dia kesini? Kok gak ada ngasih tau dulu?." Gumam Shani.
"Suruh nunggu sebentar ya, mbak." Ucap Shani.
Ia membilas tangannya di wastafel, ia sedang memasak.
"Cio? Kamu ngapain kesini? Kok gak bilang dulu?." Tanya Shani saat sudah sampai diruang tamu.
"Aran yg minta." Jawab Cio.
"Mas Aran? Ngapain mas Aran minta Cio buat ke rumah." Gumam Shani dalam hati.
"Mas Aran masih keluar sama anak2. Bentar lagi pulang kayaknya." Ucap Shani.
"Iya, gak pp." Jawab Cio.
"Tumben diam aja? Apa Cio udah bener2 kapok ya setelah kejadian yg membuatnya harus tinggal di rutan selama itu?." Ucap Shani dalam hati.
"Mamaaa..." Teriak Christy, Mas Abi dan Mas Bian yg baru saja datang memasuki rumah.
"Hai.." Balas Shani.
"Loh! Ada papaaa.." Ucap Christy kaget dan langsung menghampiri Cio.
"Oh, udah dateng." Ucap Aran yg baru saja masuk.
"Mas Abi sama mas Bian ke dalam dulu ya? Ayah mau ngobrol sebentar sama mama sama om Cio, sama kak Christy juga." Ucap Aran.
"Iya, yah." Ucap si kembar bersamaan.
"Mas, ada apa?." Tanya Shani sedikit berbisik pd Aran.
"Langsung aja ya, Cio. Jadi gue.. Eh sorry. Maksudnya, aku nyuruh kamu kesini krn berapa hari yg lalu, Shani minta agar kebenaran antara hubungan kita ini bisa disampaikan ke Christy." Ucap Aran.
"Aku harus jelasin semuanya sendiri?. " Tanya Cio.
"Enggak. Kalian berdua yg akan jelasin." Ucap Aran menunjuk Cio dan Shani.
Shani terkejut mendengarkan ucapan Aran.
"Kenapa harus ada Cio?." Gumam Shani.
"Sayang. Lebih baik Christy mendengar dr kedua orang tuanya, biar gak ada salah paham dan biar yg dia ingat itu hal2 yg baik." Jawab Aran.
Shani menatap Aran sebentar. Aran yg ditatap hanya membalasnya dengan anggukan.
Shani mulai menjelaskan pelan2 kepada Christy tentang hubungannya dengan Cio saat ini, dan bagaimana hubungannya dengan Aran.
Cio membantu Shani mengatakan semuanya pd Christy. Diawal Christy terlihat bingung mendengarkan apa yg papa dan mamanya bicarakan, namun Christy mulai mau menerima setelah Aran membantunya.
"Jadi, sekarang om Aran itu ayahnya Christy, kalau papa ya papanya Christy." Ucap Cio.
"Om Aran ayahnya Christy?." Tanya Christy lagi.
Cio yg berada disampingnya hanya mengangguk.
"Papa tinggal di rumah sini kan?." Tanya Christy.
"Eemm, gak bisa sayang. Papa harus tinggal sama oma sama opa. Papa udah gak boleh tinggal sama mama. Nanti kalau Christy mau ketemu papa, biar dianter sama ayah atau mama. Atau nanti papa sering2 deh datang kesini." Jelas Cio.
Shani yg duduk disamping Aran, menutup mulutnya menahan tangis. Ia merasa tidak tega jika harus memisahkan Christy dan Cio.
Setelah beberapa waktu, Christy juga sudah diberi pengertian, sekarang tinggal membantu Christy untuk menyesuaikan saja.
Hampir 2 jam Cio berada dirumah Aran sekalian bermain bersama Christy, menjelang sore, Cio memutuskan untuk pulang.
"Gue harap lo bener2 serius kali ini, krn ini kesempatan terakhir yg bisa gue kasih ke elo." Ucap Aran.