55

1.2K 113 29
                                    

"Event game apa? Siapa yang mau ikut event?." Tanya Aran.

Ia tiba2 muncul dr belakang Shani.

"Kamu jangan marah dulu ya? Aku mau ngomong. Duduk dulu." Titah Shani pada Aran.

Aran duduk disebelah Shani.

Shani mulai menjelaskannya.

"Enggak!! Ayah gak ijinin kalian ikut event itu. Pantes aja sering banget didalam kamar gak keluar2. Jam 12 baru tidur. Pagi bangunnya kesiangan." Ucap Aran.

"Pernah gak, ayah nglarang2 kalian sebelum ini?." Tanya Aran.

Mas Abi dan Mas Bian menggelengkan kepalanya.

"Baru hari ini kan? Ya itu krn kalian gak ngomong sama ayah. Seringkan ayah bilang, apa2 tu ngomong, biar sama2 tahu. Sama2 ngerti." Jelas Shani.

"Sekarang tidur aja sana, besok sekolah kan? Uang tabungannya biar ayah ganti. Eventnya gak cuma hari ini, ayah tahu." Ucap Aran. Ia beranjak menuju kulkas untuk mengambil minumam.

"Nurut ya, nak. Nanti ayah tambah marah kalau kalian bantah." Ucap Shani pd si kembar.

Terhitung sudah hampir 2 minggu setelah waktu terakhir terapinya, Aran menghabiskan waktunya benar2 untuk istirahat dirumah.

Dan hari ini, untuk pertama kalinya ia akan kembali bekerja di kantornya.

"Sayaaangg!!! Dasi aku mana yg hitam." Teriak Aran dr kamarnya.

"Sebentar!!." Balas Shani.

Ia sedang dibawah menyiapkan sarapan untuk anak2nya.

"Kalian sarapan dulu ya?." Ucap Shani pada anak2nya.

Ia meninggalkan meja makan dan menyusul Aran dikamar.

"Apasih teriak2." Ucap Shani setelah masuk ke dalam kamarnya.

"Dasi aku yg hitam mana?." Tanya Aran.

"Semalam bilang gak mau pakek dasi. Nih!." Omel Shani mengambil dasi Aran dilaci, dan memberikannya pd Aran.

"Pakein. Aku udah lupa caranya pakai dasi." Ucap Aran.

"Ck. Dasar ya." Gumam Shani.

Ia mendekat tepat dihadapan Aran dan memakaikan dasinya.

"Tangannya ya tolong!." Ucap Shani saat merasakan tangan Aran melingkar dipinggangnya.

"Cuma peluk aja, kenapa siih." Ucap Aran.

Ssrreeettt

"Aaaakkk!!." Jerit Aran.

"Uhuukk.. Uhuukk. Sayang, kenceng banget nariknya. Mau bunuh aku ya?." Ucap Aran krn Shani menarik dasinya sampai lehernya tercekik.

"Lagian udah tua juga, masih ganjen aja. Bilang doang meluk, remas2 pantat aku ngapain? Ha?." Ucap Shani.

Aran hanya cengengesan.

"Udah. Ayo turun sarapan. Kita berangkat agak pagian ini. Anak2 kantor kan mau nyambut kamu, kasian nanti kalau kita kesiangan." Ucap Shani sambil melangkah keluar kamar.

"Lagian ngapain sih, pakek di kasih acara kayak gitu." Ucap Aran sambil mengekori Shani.

Outfit Shani

Outfit Shani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang