34

1.4K 121 10
                                    

Pagi ini Shani bangun lebih Awal. Ia akan mengantarkan papa dan mamanya ke stasiun krn mereka akan pulang ke Jogja.

Ia sengaja tidak membangunkan Aran, krn semalam Aran mengaduh kesakitan pd lengannya, jd Shani berinisiatif buat menggantikannya mengantar papa dan mama.

Distasiun.

"Kamu hati2 ya. Yg nurut sama suami kamu. Jangan kemana2 sendirian, kalau bisa minta Aran temankan atau satpamnya itu suruh nemenin." Ucap Papa Shani.

"Iya pa. Papa sama mama juga, sering2 berkabar sama Shani." Balas Shani.

Setelah selesei mengantar papa dan mamanya ke stasiun, Shani langsung pulang.

Sampai dirumah, jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi.

"Eh, sayang udah bangun." Ucap Shani yg baru saja masuk ke dalam rumah, dan melihat Aran sedang duduk diruang tengah.

Aran hanya diam.

"Sayang? Kamu gak kenapa2 kan?." Tanya Shani, melihat Aran yg tampak dingin.

Flashback On

"Mbak Ani, Shani mana?." Tanya Aran baru saja turun dr kamarnya.

Saat bangun tidur tadi, ia tidak melihat Shani disebelahnya.

"Bu Shani lagi ke stasiun pak, ngantar papa sama mama." Jawab mbak Ani.

"Hah? Sama siapa?." Tanya Aran.

"Sendiri pak." Jawab mbak Ani.

Tiba2 mimik muka Aran berubah. Ada rasa khawatir dan kesal yg nampak dr wajahnya.

Aran melihat Christy yg sedang disuapi mbak Ani.

"Hai cantik, widih sarapan ya? Yg banyak ya makannya biar cepet gede." Ucap Aran mengusap kepala Christy.

"Ya udah mbak saya ke kamar dulu ya, mau mandi. " Pamit Aran.

Setelah selesei mandi, Aran turun ke ruang tengah.

"Gak sarapan dulu, nak?." Tanya ibu Shani.

"Nanti aja bu. Ibu duluan aja sama bapak." Ucap Aran.

Flashback Off.

"Kenapa nganter papa sama mama?." Tanya Aran datar.

"I iya gk pp dong? Tangan kamu kan semalam sakit. Jadi td aku pikir aku aja yg nganter drpd nanti tangan kamu sakit lagi." Ucap Shani.

"Baru kemarin aku bilang ke kamu, diluar tu lagi bahaya. Kalau mau kemana2 bilang, jangan sendirian. Aku bisa kok nyetir. Itu juga ada pak Pardi, kenapa gak minta diantar sama pak Pardi?." Tanya Aran tegas.

"Aku cuma ke stasiun, Ran. Gak kemana2. Iya maaf kalau td gak ijin dulu sama kamu. Ini juga udah balik." Ucap Shani.

"Ya tetep aja bahaya. Kalau sampai ada orang yg ngikutin kamu gimana? Aku khawatir tau gak? Sama aku aja dia berani sampek kayak gini, apalagi sama kamu." Ucap Aran. Ia berdiri dr duduknya hendak menuju kamarnya.

"Aran. Ran. Mau kemana? Aran kenapa sih?." Shani memanggil Aran yg pergi dr ruang tengah.

Aran yg mendengar namanya dipanggil bukannya berhenti malah sedikit mempercepat langkahnya.

"Kenapa, nak?." Tanya Ibu Aran menghampiri Shani. Ia sedikit mendengar keributan tadi.

"Em gak pp kok bu. Miss komunikasi aja. Shani susul Aran dulu ya bu." Pamit Shani.

"Iya. Ajak Arannya makan ya, dia belum sarapan." Ucap ibu Aran.

Shani mengangguk.

Saat sudah masuk dikamar, ia tidak melihat Aran didalam. Shani mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Sampai matanya mendapati bahwa Aran sedang berada di balkon.

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang