57

1.2K 115 20
                                    

Semalam Aran tidak jadi melancarkan aksinya dikarenakan Anya yg tidak tidur sampai hampir jam 3 pagi.

Ia menjaga Anya dan membiarkan Shani tidur. Dan beruntungnya hari ini adalah weekend, jd Aran tidak wajib untuk ke kantor.

Shani sudah bangun sejak jam 6 pagi tadi. Ia sudah membangunkan si kembar dan Christy untuk sekolah. Bahkan ia juga sudah menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Mas Bian gak usah sekolah dulu ya? Nunggu hari senin aja sekalian, biar bisa bener2 sembuh." Ucap Shani.

"Ma.. Aku sama Mas Abi di antar siapa?." Tanya Christy.

"Sama, pak Pardi aja ya. Soalnya ayah masih tidur, capek. Semalam ayah pulang kantornya udah malam." Ucap Shani.

Aran memang masih tidur dikamarnya, bahkan Anya juga belum bangun.

Setelah anak2 berangkat sekolah, Shani kembali ke kamarnya untuk mengecek Anya.

"Masih tidur. Mas Aran juga kayaknya ngantuk banget." Gumam Shani setelah sampai didalam kamarnya.

Shani memutuskan untuk mandi.

Sudah hampir jam 10 pagi, akhirnya Anya bangun.

Shani menyusui Anya sebentar, lalu memandikannya.

"Ke bawah yuk, mamam dulu sama mama." Ucap Shani.

Ia membawa Anya menuju ruang makan.

Setelah selesei memberi makan Anya, Shani menitipkan Anya pd mbak Ani. Ia ingin membangunkan Aran krn hari sudah semakin siang.

"Sama mbak Ani sebentar ya, sayang. Mama mau bangunin ayah dulu." Ucap Shani memberikan Anya pd mbak Ani.

"Betah banget tidurnya." Gumam Shani saat sudah sampai didalam kamarnya.

"Mas? Mas Aran.. Bangun, mas. Udah siang." Ucap Shani. Ia menggoyang2kan pelan tubuh Aran.

"Apaahh.. Anya bangun lagii." Ucap Aran masih dengan mata tertutup.

"Ngigo ni. Ngantuk beneran kayaknya jagain Anya sampek jam 3 pagi." Gumam Shani.

Shani menarik selimut Aran. Terlihatlah Aran yg bertelanjang dada. Aran kalau tidur memang suka begitu.

"Sayaangg.. Aku masih ngantuuk." Ucap Aran sambil menyembunyikan wajahnya di bantal.

"Udah siang, mas. Bangun dulu." Ucap Shani.

Ia naik ke atas kasur dan berusaha membalikkan tubuh Aran.

"Beraat bangeeett.. Mas Aran, ayok banguuunn." Ucap Shani.

Setelah berhasil membaringkan tubuh Aran, Shani sedikit bernafas lega. Ia membelakangi Aran, hendak turun dr kasur.

"Eehh .. eh." Shani tiba2 terjatuh diatas tubuh Aran dengan posisi membelakanginya.

Aran sengaja menarik tubuh Shani saat Shani hendak bangkit, hingga terjatuh.

"Mas! Lepasin." Ucap Shani berusaha melepas tangan kekar Aran yg melingkar diperutnya.

"Gak mau." Ucap Aran.

"Mas! Aku gigit ya?." Ancam Shani.

"Mmhh .. Massh." Desah Shani.

Belum sempat Shani menggigit tangan Aran, Aran sudah lebih dulu menghisap lehernya.

"Mau nyusu juga, kayak Anya." Ucap Aran. Ia menggoda Shani dengan memasukkan satu tangannya kedalam baju Shani dan meraba perutnya.

"Jangan macem2 ya, mas." Ucap Shani sekuat tenaga menahan usapan Aran.

Aran menciumi leher Shani yg sedikit terhalang rambutnya.

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang