68

1K 119 36
                                    

"Berapa jam lagi, Do?." Tanya Oniel.

"1 Jam. Sabar, Niel. Macet jalanannya." Jawab Aldo.

Mereka sedang dalam perjalanan menuju Bandung.

Di Bandung.

"Aran sakit apa sampai harus dilarikan ke rumah sakit?." Gumam Mira dalam hati.

Ia baru saja sampai dirumah sakit, setelah di beritahu art dirumah orang tua Aran. Mira memang baru saja berkunjung ke rumah Aran, namun sesampainya dirumah Aran ia justru mendapat kabar ini dr art nya.

"Kamu? Ngapain kamu kesini?." Tanya Ibu Aran.

"Saya mau ketemu Aran, tante." Ucap Mira.

"Nak, kamu cantik. Ibu yakin kamu juga baik. Jangan pernah merugikan orang lain, nak. Jujur sama diri kamu sendiri." Ucap Ibu Aran pada Mira.

Ibu Aran memang sudah mengenal Mira dr jaman pacaran dengan Aran.

"Maaf, tante. Saya kesini mau ketemu Aran. Saya dan anak yg ada dalam kandungan ini, butuh sosok Aran. " Ucap Mira memulai dramanya.

Ibu Aran benar2 tidak habis pikir dengan apa yg dikatakan Mira. Dalam situasi seperti ini, ia masih sempat untuk melanjutkan aksinya. Bahkan Ibu Aran sudah menegurnya baik2 agar dia mau untuk jujur.

"Aran masih di dalam." Ucap Ibu.

Aran sedang berada di ruang icu. Dr kejadian pingsan semalam, Aran masih belum sadarkan diri. Dan belum bisa dijenguk siapapun.

"Ibu!." Panggil seseorang dr arah lorong.

"Nak, Oniel." Ucap Ibu.

Oniel baru saja sampai Bandung bersama Aldo dan Feni. Mereka langsung menuju rumah sakit.

"Bu, Aran kenapa, Bu?." Ucap Oniel dengan air matanya yg kembali menetes.

"Ibu gak tahu, nak. Semalam tiba2 Aran pingsan di dapur. Sama bapak langsung dibawa kesini. Tensinya tinggi, kemungkinan Aran tidak bisa nahan pusing di kepalanya." Ucap Ibu Aran.

"Bu, maafin Oniel, gak bisa jagain Aran. Aran jadi sakit2an kayak gini." Ucap Oniel.

"Gak pp, nak. Gak pp, bukan salah kamu. Jangan minta maaf. Kita doain aja yg terbaik buat Aran." Ucap Ibu.

Saat Oniel dan Ibu tengah berbicara, Aldo dan Feni menangkap sosok Mira disana.

"Ngapain lo disini?." Ucap Feni pada Mira.

"Suka suka gue dong, mau disini apa enggak." Jawab Mira.

Feni mendekat ke arah Mira.

"Anak siapa?." Tanya Feni.

"Anak siapa? Maksud lo apa?." Ucap Mira.

"Ck. Di dalam perut lo yg masih rata itu ada anaknya siapa?." Tegas Feni.

"Ya anaknya Aran lah." Jawab Mira.

"Buktinya apa kalau itu anaknya Aran?." Feni mengintrogasi Mira.

"Kepo banget! Bukan urusan lo ya!." Mira mulai tidak nyaman dengan Feni.

"Sekarang jd urusan gue." Sahut Oniel.

"Kalau emang didalam perut lo itu ada anaknya Aran, ayo kita usg sekarang. Mumpung kita lagi di rumah sakit." Lanjut Oniel.

"Maksud lo apa ngmg kayak gitu? Ini bukan urusan lo ya. Ini urusan gue sama Aran." Ucap Mira.

"Sekarang jadi urusan gue juga." Sahut seorang laki2 yg baru saja datang bersama Chika.

"Vino? Lo?." Ucap Mira kaget.

"Apa? Lo mau ngomong apa lagi?." Ucap Vino.

Flashback On

Lucu. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang