"Udah, bu. Aran kenyang." Ucap Aran setelah menghindarkan tangannya dr Shani.
"Baru 3 suap, nak. Kamu dr kemarin belum makan apa2. Lagi ya?." Bujuk Ibu Aran.
"Tapi Aran udah kenyang, bu." Ucap Aran.
"Biar saya aja, bu yg suapin." Ucap Shani saat ibu akan meletakkan piring makan Aran.
"Minum obat aja, bu. Aran pusing." Sahut Aran.
Ibu Aran sedikit bingung. Harus menuruti yg mana.
"Ran, lo baru makan dikit, masak mau langsung minum obat. Makan lagi ya? Gue deh yg suapin, sambil ngobrol2 asik kita." Oniel sedikit membujuk Aran.
Tanpa mengatakan apapun, Aran berusaha mengambil obat dan air minumnya di atas meja sebelah bangsalnya.
Shani yg berada lebih dekat dengan meja tersebut, meraih obatnya lebih dulu.
"Makan dulu ya?." Mohon Shani.
Aran tidak menjawab. Ia justru merubah posisinya menjadi rebahan.
"Udaah.. Susah nih." Gumam Oniel lirih. Namun masih bisa didengar Feni yg berada disebelahnya.
"Niel, Aran datar banget." Bisik Feni.
"Gak tau." Balas Oniel.
"Sstt.." Desis Aran.
"Nak, kenapa?." Ucap Ibu sedikit panik.
"Obat, bu." Jawab Aran.
Shani langsung membuka obat Aran, dan mengambil air putih.
"Biar, aku bantu." Ucap Shani.
Aran mengubah posisinya menjadi duduk.
"Gak usah. Gak pp. Aku bisa sendiri kok." Jawab Aran.
Ia meminta Shani agar memberikan obatnya dan juga air putih.
"Mas, aku bantu." Mohon Shani.
Shani benar2 sudah tidak tahan. Kenapa rasanya begitu sakit sekarang saat Aran bersikap dingin padanya.
"Aku bisa sendiri, Shan. Jangan di manjain." Ucap Aran.
"Ini bukan kamu, mas. Kamu biasanya suka manja kalau lagi sakit." Gumam Shani dalam hati.
Sekuat tenaga ia menahan agar air matanya tidak segera terjun bebas.
"Shan, sini. Biar gue aja. Kasian Aran kalo kelamaan." Oniel mengambil paksa obat dan air minum di tangan Shani.
Dan memberikannya pada Aran.
Shani hanya melihatnya pasrah.
"Nak, Oniel. Ibu boleh minta tolong, anterin ke supermarket, ada yg mau ibu beli." Ucap Ibu.
"Oh, iya bu. Boleh." Jawab Oniel.
"Saya mau ikut juga, bu. Kayaknya keperluan saya buat nginap udah mau habis." Sahut Feni.
"Ya udah sekalian aja." Jawab Ibu.