Dari sekian banyaknya hal penting untuk disadari di dunia barunya, Salah satu hal paling fatal yang Ais baru-baru ini sadari, hingga membuatnya diam-diam meratap karena ini sangat membuatnya frustrasi adalah...
Fakta bahwa dunia ini tidak ada coklat.
Baik itu coklat batangan, maupun olahan berbahan dasar coklat, semuanya tidak ada.
Ini tentu saja adalah krisis paling besar bagi pencinta coklat sejati, Ais merasa lidahnya kelu karena tidak bisa memakan olahan manis tersebut.
Namun penderitaan itu akhirnya berakhir hari ini...
Gopal Khumarah, anak tunggal Count Khumarah datang seminggu kemudian dengan rombongan nya dan segerobak buah kaokao ke istana Rose Quards pada pagi hari ini.
Meski hanya sebentar, Karena Dia juga punya kerjaan di tempat lain, Ais dapat melihat rupa anak Count itu, hampir mirip dengan Gopal dunia lamanya namun terlihat lebih rapih dan tampak dewasa? Ya, itu hanya luarnya,terlebih dia lagi kerja. Ais belum bisa memastikan lebih lanjut.
"Jadi? Kamu buat apa dengan semua buah itu Air?" Tanya Api melihat buah-buahan yang ditata di area dapur istana. Dia tahu rasa buah kaokao, rasa daging buahnya kayak asem manis gitu tapi jujur gak ada yang istimewa sampe bisa dipake untuk acara besar kerajaan.
"Kak Api inget ide Tema debut yang ku bilang beberapa hari yang lalu?" Daripada menjawab, Ais memilih untuk bertanya kembali selagi mengecek kondisi buah-buah kaokao yang ia pesan.
Kondisi semua nya bagus, seperti yang diharapkan oleh Ais, tak sabar untuk mengolah semua buah itu.
"Tema Api beku? Apa nama lain nya? Fro-Frostfire? Apa hubungannya dengan buah ini?" Jawab Api sambil mengingat-ingat isi proposal debut yang Ais buat.
Sebuah tema yang belum ia pernah dengar, meski proposalnya belum sepenuhnya selesai, Api harus mengakui kalau tema ini memang menarik.
"Kak, pertunjukan sihir adalah hal yang paling umum orang-orang lakukan saat debut, seperti cerita debut nya Putra mahkota dan kakak kedua karena ya... Tema mereka memang terkait erat dengan sihir..."
"Ya? Lalu apa masalahnya?"
"Tidakkah itu membosankan? Meski keren tapi semuanya sama aja..."
Api terdiam. Apa yang Ais katakan ada benarnya, pertunjukan sihir saat debut memang adalah hal yang biasa meski kemampuan yang ditunjukkan berbeda-beda.
Putra mahkota dengan ilmu sihir dan teknik pedang nya. Kak Taufan dengan sihir angin nya yang dicampur dengan pernak pernik di udara.
Terlihat keren di mata Api yang berusia 6 tahun waktu itu, namun setelah ia banyak menghadiri berbagai acara serupa, dirinya sendiri menganggap itu hanya sekedar hiburan.
"Lalu? Hubungan nya dengan buah ini?" Api menerka-nerka arah pembicaraan ini, dari jawaban adiknya, Api yakin adik kembarnya ini ingin membuat sesuatu yang baru.
"Aku mau buat makanan, kak," Jawab Ais dengan seringai, dirinya sudah mempersiapkan semua bahan dasar yang ia bisa dapat untuk membuat hidangan tercinta dunia lamanya dari jauh hari setelah memesan buah ini. "Makanan jauh lebih membekas di hati, tidak ada yang bisa menipu kemampuan pengecapan lidah."
Api mengernyitkan alisnya, adiknya kumat lagi dengan menggunakan kosakata sulit meski dia ngerti intinya. "Dengan buah ini? Rasa daging buahnya biasa banget loh"
"Biji, lebih tepat nya" Kata Ais mengambil satu buah kaokao dengan raut wajah serius.
"Haaa?" Api membeo, bingung dengan ucapan adiknya. Dirinya berpikir keras tentang bagaimana cara membuat cemilan dari biji, inginnya bertanya lagi namun dirinya malah tersentak dengan apa yang Ais lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lazy Prince's Thorny Road To Peacefull Life
Fantasia[On Going] Mantan pahlawan galaksi yang pemalas menjadi seorang pangeran? Apa gak apa-apa tuh? Seseorang yang terdidik untuk berdikari sejak dini, sekarang harus tahu caranya memakai kekuasaan nya dalam memerintah orang. Boboiboy Ais bin Amato kir...