RoyalDuty : "Permainan Sebab Akibat"

448 77 22
                                    

Fang bersumpah melihatnya!

"Sialan... Dimana dia?" Keluh Fang sembari menengok ke kanan kiri kerumunan orang-orang yang berlalu lalang di jalan. Mencari kehadiran orang yang amat dia kenali yang menghilang begitu cepat di antaranya.

Fang yakin, tadi itu adalah Air, walau cuma tubuhnya. Tidak ada yang punya wajah datar yang selalu tampak lelah selain dia, lagipun dia punya wajah yang sama dengan Api dan Fang sudah biasa melihat Api dalam pakaian biasa saat jalan di tengah kota.

Intinya, mereka mirip dan Fang gak mungkin salah kenal.

Penjaga gerbang Istana Aquamarine tidak mengatakan Air pergi kemana, dan Fang sungguh tidak tahu kalau ternyata mereka bisa berpapasan begini. Niat awalnya hanya ingin menghibur diri di salah satu toko makanan penutup terkenal di kota dari rasa stress yang menumpuk, tapi si dalang nya malah muncul sendiri.

Kan Fang jadi kepikiran lagi. Mana mungkin dia lepaskan begitu aja kan?

Tapi Hey, nggak ada yang bilang kalau orang ini jago petak umpet. Padahal dia yakin orang itu baru saja lewat dan kini dia sudah menghilang dalam sekejap mata.

Jangan salah, Fang sebagai putra kedua keluarga Duke Habbert itu juga terlatih kemampuan fisiknya. Wilayah keluarga mereka yang berada di bagian utara adalah tempat yang ganas tapi ideal untuk berlatih fisik dan tempur, terutama melawan monster sihir yang terkadang muncul dari Hutan Morana. Fang seharusnya bisa dengan mudah melacak keberadaan satu orang di tengah keramaian biasa begini, terlebih lawannya adalah anak yang punya fisik lemah.

Jiwanya mungkin orang lain, tapi Air sendiri seharusnya tidak begitu kuat, kemampuan sihirnya pun tidak seberapa. Tak mungkin dalam kurun waktu singkat bisa berubah.

Dan untuk mengira Fang sendiri kesusahan mencari jejaknya, sungguh... Adalah hal yang amat memalukan baginya.

*Dia pasti ada disekitar sini! Tak mungkin pergi jauh!*Batin Fang sambil terus bergerak tanpa arah, berusaha agar tetap bisa menemukan tanda-tanda dari orang yang dicari walau terhalang kerumunan.

Setiap sudut kota ia tak lewati, hingga akhirnya dia menangkap potongan kain biru yang beradu di antara kain-kain lusuh orang kebanyakan. Tak perlu banyak pikir, Fang segera mengejarnya.

Orang demi orang Fang lewati, sementara si biru semakin mempercepat jalan nya juga, membuat Fang kesusahan menyusul.

Orang itu menengok ke sekitar gugup, begitu Manik coklat bertemu dengan Manik delimanya, mukanya memucat pasi, mempercepat langkahnya menyelip di antara orang-orang.

Fang berdecak kesal, kerumunan yang dituju semakin ramai, Semakin susah pula Fang menyusulnya. Heran gimana caranya si biru bisa cepet banget jalannya di keramaian ini... Apa karena dia kecil ya?

Hingga tiba-tiba saja, Air bergerak ke arah sebuah gang kecil. Mengira itu kesempatan, Fang dengan cepat berlari ke sana, berbelok diantara gang sempit, fokus mengikuti arah jalan Air yang gesit, berharap akan memergoki orang itu di jalan yang sepi ini. Fang sudah bersiap menghujaninya dengan sederet pertanyaan yang telah lama ia pendam hingga dirinya terkejut melihat apa yang didepannya,

Jalan buntu kosong.

"Hah Hah Haah..." nafasnya tersengal sementara matanya melebar tak percaya. Dilihatnya sekeliling, hanya tembok dari bangunan tak terurus yang penuh debu dan kotoran yang terlihat, tak ada tanda-tanda pernah ada orang menginjakkan kaki kemari.

*Gak mungkin tadi arwahnya kan? * Fang menggelengkan kepalanya dengan keras. Ya, itu mustahil. Mana ada hantu siang bolong, dan lagi... Agak ngeri juga kalau sampe jiwa seorang pangeran beneran bergentayangan, karena cuma ada satu kemungkinan kalau itu beneran terjadi.

The Lazy Prince's Thorny Road To Peacefull LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang