Jika boleh, Ais ingin menyumpahi orang yang menyandang status sebagai kakak kembarnya di dunia lain ini. Sudah capek-capek dia khawatir dengan mencoba menjaga sikapnya sebagai Air, adik orang itu, saat mereka pertama kali bertemu. Malah dikerjain seperti itu.
Belum lagi, hari ini, Ais disuguhkan dengan sambutan pagi yang mewah, matahari baru saja terbit ketika ia harus membuka matanya karena tiupan trompet menggelegar ke seluruh ruangan, pintu kamar nya di dobrak oleh para pelayan yang membawakan berbagai macam bingkisan, tak lupa Api sendiri yang membawa bucket bunga sambil berlutut di depan kasurnya.
"SELAMAT PAGI AIR!!" itu kata Api sambil senyum lebar ( jahil menurut Ais), "Apa kau suka dengan oleh-oleh ku?"
*What the heck? *Batin Ais melihat keabsurd-tan kakak di dunia lainya itu.
Ais yang baru bangun secara refleks melempar bantal ke kakaknya itu, meski Api bisa menghindarinya dengan mudah sambil tertawa. Dan itu membuatnya tambah kesal dan malu...
Jika kalau bukan status pangeran, mungkin Ais sudah membanting Api seperti dia biasa membanting Blaze dulu di dunia sebelumnya, tapi mengingat masih ada banyak pelayan disini dan tubuhnya masih terbilang lemah, ia mengurungkan niatnya.
Pantas para pelayan yang ia tanyain tentang interaksi mereka berdua selalu menghindar untuk menjawab.
Ais sebelumnya berfikir Api adalah orang yang cukup serius karena informasi yang didapat dibuku, tapi apa kenyataannya? Ni anak ternyata sebelas dua belas dengan kakak kembarnya di dunianya yang lama, Blaze.
Aktif dan super jahil, dan mungkin ditambah kenyataan bahwa ia pangeran juga, gaya dan kata-kata jahilnya jadi agak lebay ke-kuno-an gitu. Benar-benar memalukan...
Apanya yang dipanggil 'Kakanda' ? Itu pasti bohong, Ais yakin kalau Api hanya mengerjainya, dan karena Amy hanya tertawa kecil ketika Ais bercerita tentang hal itu, membuat keyakinan nya bertambah.
"Kenapa Kak Air keliatan kesel begitu?" Pertanyaan polos itu dilontarkan Daun yang menunjuknya dengan roti selai stroberi nya.
Kini mereka sedang sarapan bersama diruang makan istana ratu kedua, Istana Rose Quarts, karena rengekan Daun yang ingin makan bersama dan berhubung Kondisi Ais sudah membaik, mereka semua menyetujui nya.
"Entah... Coba tanya kak Api tuh.." Ais yang menjawab pertanyaan itu hanya bisa meringis dikala pelaku yang membangunkannya terlalu pagi itu tertawa terbahak bahak.
"Kak Api... Kak Air kenapa?" kali ini Cahaya yang bertanya, tangannya masih sibuk mengoles selai pada rotinya ketika ia bertanya kepada Api.
"Oh... Kakak cuma rindu dengan adik kesayangan nya kok, makan nya bangun pagi-pagi buat kasih kejutan " Api dengan wajah tak bersalah nya menjawab dengan santai sambil menuangkan susu di tehnya, menghiraukan tatapan kesel dari si korban.
"Ooo... Kak Api cuma ngasi kejutan buat kak Air doang?"
"Aku sama Daun mana??"
Namun tampaknya jawaban asal-asalan tersebut malah mengundang rasa cemburu pada kembar bungsu tersebut. Api yang menyadarinya hanya berkeringat sambil tersenyum canggung...
"Tahu tuh.. Mana kado nya banyak banget sampe kamar kakak penuh.. Padahal kan Adiknya kakak bukan cuma Air doang... Kasihan Daun ama Cahaya... Kakak jadi nggak enak sama kalian... "
Mendengar keluhan Ais, membuat Daun dan Cahaya semakin cemberut dan mata mereka berkaca-kaca sambil tetap menghadap ke arah Kakak kandung tertua mereka yang kini sedang panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lazy Prince's Thorny Road To Peacefull Life
Fantastik[On Going] Mantan pahlawan galaksi yang pemalas menjadi seorang pangeran? Apa gak apa-apa tuh? Seseorang yang terdidik untuk berdikari sejak dini, sekarang harus tahu caranya memakai kekuasaan nya dalam memerintah orang. Boboiboy Ais bin Amato kir...