Debutant : "Bunga Indah, Masa Depan Suram"

633 94 11
                                    

*Ah... Aku dalam masalah ya? *Batin Ais sambil menyengir, mengelus pelan sesuatu berwarna abu-abu yang kini sedang menggeliat pelan dalam pangkuannya.

Sekarang, Sebuah Oni merah tanpa tanduk datang ke kamar nya dengan hawa panas dan muka gelap yang di tekuk sangat dalam, jangan lupakan perempatan di dahinya.

"Ummmm... Pagi kak Api?"

"Pagi mata mu! ini jam 12 siang, Air!"

Ais tahu kok. Dia juga sudah sarapan tadi. Tapi ya, dia bingung mau ngomong apa setelah melihat Api datang dengan wajah nyeremin gitu, padahal dia bahkan belum keluar dari kamar dan ngelakuin hal yang aneh.

Hari ini dia sengaja gak keluar dulu, karena si naga masih tidur, bahaya kalau ada yang masuk dan melihat si naga saat dia keluar.

Hingga siang ini, Hanya Roen yang sudah dia kasih tau dari awal, dan Api yang keburu datang ke kamarnya sekarang, yang tahu soal keberadaan sang naga di kamar nya.

Api menatap wajah nya tajam, lalu turun sambil mengernyitkan alis saat melihat buntelan abu-abu, lalu mendesah lelah sambil memijat keningnya, tampak sangat frustasi melihat pemandangan di depannya.

Itu terlihat aneh, seperti muka Blaze dipasang ekspresi stress Gempa saat melihat saudara-saudara mereka mengacaukan misi di dunia lamanya.

Sangat aneh. Sungguh.

"Kau gila."

"Aku masih waras kak."

"Gak, gak ,kau udh gila, sangat gila... Astaga..."

Ais mengernyit, tingkah laku Api sekarang benar-benar aneh, bersandar di dinding biru kamarnya sambil menggeleng-gelengkan kepala pelan dalam frustasi, seolah nyawanya bisa lepas kapan saja.

Memangnya parah banget apa dia biarin Naga nya tidur di kamar? Itu lebih baik dan hormat daripada kandang kan?

"Kau.... Benar-benar mau membiarkan dia di sini?" Tanya Api dengan tatapan rumit mengarah padanya.

"Mm, Dia gak mau pergi, " Ujar Ais dengan acuh tak acuh menaruh si naga pelan-pelan ke kasur agar dia bisa turun, "Kalau gitu mending di rawat sekalian kan?"

"Siapa tahu berguna." Gumamnya lagi sambil berjalan mendekati meja dan sofa kamar.

Api menganga lebar, dengan decakan kecil, ia ikut duduk di sofa sambil bergumam, "Air, mimpi mu gak akan bisa terwujud."

"Ahaha... Tolong jangan berkata begitu kak." Tawa Ais dalam horor, mengerti maksud gumaman Api dengan baik.

"Terserah, kamu tanggungjawab soal naga itu pokoknya," Kata Api sambil mengangkat tangannya, "Jangan lari padaku kalau mereka semua datang padamu."

*Kejam.... *Batin Ais meringis, membayangkan dirinya jadi incaran mereka, para bangsawan, karena memiliki naga di sisinya.

Hanya ada masa depan yang suram jika itu benar-benar terjadi.

"Ya, lupakan. Aku datang kemari untuk memberitahu mu kalau Nona Yaya dan Nona Chelsea sudah sampai ke istana tadi pagi, mereka ditempatkan di Paviliun Pearls sampai debut selesai seperti rencana." Ujar Api sambil meminum teh yang Ais siapkan.

Ais mengangguk, Dia sudah tahu kalau para nona bangsawan itu akan di tempatkan di Paviliun Pearls, salah satu paviliun di area istana Rose Quards untuk sementara. Ais dengar itu untuk protokol keamanan dan memudahkan koordinasi antara mereka berempat hingga debut selesai.

"Oh, dan ayahanda menyuruh kita untuk mengajak mereka berkeliling besok, katanya supaya tidak canggung—"

"Tunggu, kukira kita harusnya bertemu dengan mereka hanya saat debut?" Ais menyela dengan mengangkat tangannya, tentu dia terkejut dengan informasi Api ini.

The Lazy Prince's Thorny Road To Peacefull LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang