Debutant : "Badai Takdir"

667 88 10
                                    

Langit malam era kerajaan memang memiliki suasana yang khas dan unik, tidak seperti di kota jaman modern yang dipenuhi oleh polusi cahaya lampu-lampu elektrik, disini sumber cahaya hanya berasal dari obor dan beberapa batu sihir.

Pencahayaan hanya berpusat di bundaran kota dan jalanan utama yang memang ramai bahkan saat malam, Semakin jauh dari sana, di daerah pinggiran kota, sumber pencahayaan mulai semakin sedikit dan menggelap.

Meski begitu, tidak ada satupun cahaya diatas yang menghalangi cahaya bulan dan bintang-bintang yang menghiasi langit malam dengan jelas bagai planetarium.

Indah dan keren, Ais bisa melihat berbagai rasi bintang yang mungkin sedikit berbeda dengan dunia lamanya hanya dengan mata telanjang dari tempat ia sekarang.

Inginnya mengagumi lebih lama pemandangan diatasnya, kalau saja bau anyir darah tidak mengganggu indera penciuman nya. Ais masih sadar, dia sedang berada di dekat tempat rahasia Visen, yang kini telah dipenuhi dengan mayat-mayat musuh hasil kerja Chiba yang sedang memimpin jalan.

*.... Sangat brutal.... *batin Ais dengan wajah datar saat melangkahi mayat-mayat tersebut, sepatu bot hitam nya sudah kotor dengan bercak darah dari aliran darah yang mengotori jalan.

Chiba dan Ais tidak bisa memakai sihir penyamaran atau tembus pandang maupun memiliki kemampuan untuk menyembunyikan hawa kehadiran, maka berjalan secara terbuka adalah satu-satunya jalan, wajar jika mereka di serang.

Ais sebenarnya mungkin bisa menyusup sendiri ke dalam berkat pengalamannya selama di tapops, tapi artinya dia harus meninggalkan Chiba, secara tidak langsung juga meninggalkan tameng terkuatnya, maka dia tidak memilih jalan itu.

"Yang mulia, kita sampai" Ujar Chiba saat mereka sampai di sebuah bangunan tua, dia masih di depan sambil memegang pegangan pedangnya, bersiaga jika ada musuh.

Sementara itu Ais melihat sekeliling mereka, daerah pinggiran kota yang gersang, sangat sepi dan sunyi, Ais bahkan bisa melihat cahaya obor-obor jalan utama yang tampak seperti titik-titik dari sini.

Tempat rahasia Visen berada di daerah timur jauh pinggiran ibukota yang jarang orang lewati karena jalanan nya yang tidak bagus dan sulit dilewati oleh kereta kuda, tanahnya tidak terlalu subur dan dekat dengan bukit kapur yang belum dijamah oleh kebanyakan orang.

Tempat yang sangat cocok untuk menyembunyikan sesuatu dan berkumpul secara rahasia. Benar-benar selera orang biadab macam Reja dan Visen.

"Anda ragu?" Suara pelan namun penuh dengan tekanan membuyarkan lamunan Ais, dilihatnya Chiba yang menatap nya dengan raut muka dalam.

"Tidak...? Aku hanya memastikan keadaan sekitar. Ngomong-ngomong kau lihat Roen?" Jawab Ais sambil mengerutkan kening, heran dengan tatapan Chiba yang ia rasa aneh itu, tiba-tiba menanyakan hal random di saat seperti ini.

Di tempat ini, harusnya ada Roen yang menunggu mereka, meski memang Ais tidak diberitahu pastinya dimana, tapi rasanya aneh jika orang itu belum muncul, terlebih dengan semua kekacauan yang Chiba lakukan, *Apa dia menunggu di dalam? *batin Ais sambil melihat sekitar.

Melihat Ais yang terus memandangi sekitar mereka dalam diam, Chiba menghela nafas, dieratkan nya genggaman pada sarung pedang di pinggangnya dengan kuat, "Padahal dia masih anak-anak...." gumamnya.

*... Tidak seperti Putra mahkota yang dikenal kejam... Maupun Pangeran keempat yang temperamental... Pangeran Air... Dia mungkin memang  ragu tapi memilih untuk tetap melanjutkan ini semua.... *

Dari apa yang Chiba tahu, Pangeran kelima bukanlah seorang petarung, dia tidak memiliki pengalaman bertarung maupun bisa menggunakan sihir, bahkan rumor nya mengatakan bahwa pangeran ini jarang meninggalkan area istana yang dijaga ketat. Hanya akhir-akhir ini saja ia dirumorkan keluar istana, yang awalnya dianggap pertanda baik malah membuat tragedi baru.

The Lazy Prince's Thorny Road To Peacefull LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang