🌿(1) Keinginan Punya Bunda Lagi🌿

1.1K 47 5
                                    

Alaric sama Alana pengen banget di antar jemput sekolah sama bundanya ...

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Pagi itu Ali harus dipusingkan oleh kedua anaknya yang meminta seorang ibu. Selain Alana, si sulung Alaric juga secara tiba-tiba meminta ayahnya segera menikah lagi. 

“Ayah, kakak ingin punya bunda lagi seperti dulu,” kata Alaric yang membuat Ali tersedak saat sarapan pagi.

“Kakak kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?” tanya Ali.

“Soalnya teman-teman kakak semuanya punya bunda, sedangkan kakak saja yang tidak punya bunda,” ujar Alaric yang kini duduk di kelas 4 sekolah dasar. 

“Iya ayah, Alana juga mau punya bunda,” tambah Alana. Ali bingung harus jawab pertanyaan anak-anaknya.

“Kalian yang sabar ya, pasti nanti punya bunda kok,” kata Ali dengan lembut. 

“Ayah kenapa tidak menikah lagi saja? Kan biar kita punya bunda lagi,” tanya Alaric dengan polos yang dianggukki setuju Alana. 

“Kakak Alaric, Alana. Kalian kan punya ayah Ali, oma Diana dan juga tante Lita. Belum tentu mereka yang mempunyai bunda juga mempunyai ayah, oma atau tante seperti kita. Jadi kalian jangan sedih meskipun tidak ada bunda disini ya," tutur mama Diana—ibu kandung Ali yang memberi pengertian kepada kedua cucunya.

“Baik oma,” jawab Alaric dan Alana. Mereka pun melanjutkan sarapannya sampai habis. Setelah itu Ali bersiap ke kantor sambil mengantarkan kedua anaknya ke sekolahan, dan ini juga hari pertama Alana masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. 

“Oma, kakak sama adik mau berangkat sekolah dulu ya,” Alaric dan Alana pamitan pada mama Diana dengan semangat. 

“Hati-hati cucu oma sekolahnya, yang pinter juga ya belajarnya sayang,” kata mama Diana mencium pipi kedua cucunya. Lalu mereka langsung pergi masuk mobil Ali. 

“Tuh, Li. Anak-anak pada minta bunda. Kapan dong kamu cari istri,” mama Diana mengingatkan Ali. Namun Ali menghela nafas pelan. 

“Ali mau berangkat dulu, mah,” pamit Ali. 

“Kapan, Li? Ditagih terus tuh sama mereka,” tanya mama Diana. 

“Kapan-kapan mah. Jodoh kan gak ada yang tau,” jawab Ali tak mau ambil pusing, “assalamualaikum,” Ali pun pergi karena takut telat mengantarkan Alaric dan Alana ke sekolah.

“Waalaikumsalam … Ali, Ali,” mama Diana menggeleng heran dengan anaknya yang betah menduda lama. 

Ali langsung masuk mobil dan anak-anaknya sudah menunggu. 

“Ayah, nanti Alana dijemput sama ayah kan?” ucap Alana yang duduk di kursi belakang dengan Alaric. 

“Kalau gak sibuk nanti ayah jemput kalian ya,” ucap Ali yang mulai menyetir menuju sekolahan. 

“Kalau ayah sibuk siapa yang jemput Alana sama kakak Alaric nanti ayah?” tanya Alana lagi. Alana tipe anak yang kritis dan juga pintar seperti Alaric, bedanya Alaric tidak sekritis Alana, cenderung lebih mengamati seperti Ali. 

“Nanti tante Lita jemput Alana sama kakak kok sayang,” jawab Ali. Alana hanya mengangguk kecil sambil memandangi jalanan lewat jendela. Sementara Alaric selalu sibuk membaca buku pelajarannya.

Kepergian Sisy Hasmitha, istrinya secara mendadak saat di nyatakan stabil meski sempat mengalami pendarahan sewaktu melahirkan Alana membuatnya sangat terpukul dan hampir putus asa. Apalagi saat itu ia tidak yakin bisa menjalani 2 peran menjadi seorang ayah sekaligus bunda untuk Alaric dan Alana.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang