Kakak gak suka liat tante Mawar dekat-dekat sama ayah!
🌿🌿🌿🌿🌿
Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.“Mas mohon temui mas lagi sayang! Mas masih membutuhkanmu disini! Sisiii!!!”
Ali langsung membuka matanya dengan nafas tersengal-sengal, ia menyentuh pelipisnya yang berkeringat dan juga pipinya yang basah, Ali langsung beranjak dari tempat tidurnya dan menatap dirinya pada cermin. Ternyata yang barusan ia alami adalah mimpi, namun kenapa seperti nyata sekali? Dirinya terlihat seperti habis menangis, sentuhan Sisi, pelukan Sisi, dan genggaman tangan Sisi begitu terasa oleh dirinya.
Ali mengacak-acak rambutnya sendiri yang frustasi, sudah 2 kali Sisi datang tepat dihari ulang tahunnya. Kedatangannya di dalam mimpinya kali ini membuat Ali gusar, permintaannya untuk segera menemukan pengganti dirinya adalah hal mustahil yang harus ia lakukan. Semenjak Sisi meninggal, Ali sengaja menutup pintu hatinya untuk perempuan karena Sisi adalah cinta sejatinya.
Ali menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 2 dini hari, ia keluar dari kamarnya untuk ke dapur. Sebelum kembali ke kamarnya ia mendatangi kamar anak-anaknya dahulu, dengan pelan ia membuka pintu kamar tersebut dan terlihat Alaric dan Alana tertidur nyenyak. Ali mendekat dan satu persatu ia cium kening mereka sambil membenarkan selimut Alaric dan Alana yang sedikit berantakan.
“Ayah sayang kalian semua, terima kasih sudah hadir di hidup ayah,” ucap Ali.
oOo
Setelah selesai rapat, Prilly mampir ke supermarket untuk membeli kebutuhannya yang hampir habis, Prilly mengambil keranjang belanja lalu menuju etalase bagian kebutuhan wanita. Prilly membuka ponselnya untuk melihat apa saja yang akan dibeli karena semalam ia mencatat semuanya agar tidak lupa.
Setelah itu Prilly menuju etalase makanan dan minuman untuk membeli beberapa cemilan, dan tiba-tiba keranjang belanja milik Prilly tersenggol dengan troli belanja milik seorang perempuan yang membuat keranjang belanja milik Prilly jadi terjatuh.
“Eh, sorry ya,” ucapnya.
Prilly langsung mengambil keranjangnya yang terjatuh sambil tersenyum, “gapapa kok mbak.”
“Prilly ya?” ucap perempuan itu menunjuk Prilly.
Prilly langsung mengangguk dan mengerutkan keningnya bingung, “iya benar, mbak kok tau nama saya?” tanya Prilly, pasalnya ia tidak kenal dengan perempuan di hadapannya sekarang.
Perempuan itu hanya tersenyum miring, “ya kamu gak perlu tau saya tau nama kamu dari siapa, saya cuman mau ingetin satu hal penting sama kamu. Tolong kamu jauhi Ali mulai sekarang dan jangan berani dekati dia, karena akan ada akibatnya jika kamu masih mendekati dia,” ucap perempuan itu yang membuat Prilly bingung dan juga merasa difitnah atas tuduhan perempuan ini.
“Maaf, maksud mbak apa ya nuduh saya seperti itu? Saya tidak pernah ada hubungan apa-apa dengan pak Ali. Mbak sebenarnya siapa?” tanya Prilly yang agak kesal menatap wanita yang lebih tinggi darinya.
“Saya Mawar, sebentar lagi saya akan menjadi istrinya Ali dan juga anak-anaknya dari Ali. Jadi kamu jangan pernah lagi berhubungan dengan calon suami saya, jika terus berani mendekati suami saya akan ada akibat yang fatal untuk kamu!” ucap Mawar yang mengancam.
“Mbak jangan asal menuduh saya! Saya tidak pernah memiliki hubungan lebih dengan pak Ali! Beliau adalah orang tua dari murid saya yaitu Alana, punya bukti apa mbak terus menuduh saya memiliki hubungan sampai mengancam saya seperti itu!?” jawab Prilly dengan tegas. Hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian orang-orang yang ada di dalam supermarket tersebut.
Mawar hanya tersenyum licik melihat Prilly yang sedang marah padanya, lalu ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menunjukkannya pada Prilly.
“Bukankah ini kamu?” ucap Mawar.
Prilly memperhatikan sebuah foto yang diambil secara diam-diam oleh seseorang dimana saat dia bersama dengan Ali dan anak-anaknya, belum usai masalahnya dengan Raka, kini ada kesalahpahaman antara ia dengan wanita yang mengaku sebagai calon istrinya Ali.
“Mbak udah salah paham sama saya, dalam foto itu saya benar-benar bertemu dengan pak Ali secara tidak sengaja. Dan saya—”
“Saya tidak peduli karena itu bukan alasan bagi saya, jika kamu berani mendekati calon suami saya lagi saya akan membuat perhitungan sama kamu!” ancam Mawar yang menunjuk Prilly di depan wajahnya, lalu Mawar pun pergi mendorong troli belanjanya. Banyak dari mereka menuduh Prilly sebagai orang ketiga dalam hubungan Mawar dan Ali, padahal Prilly tidak tau apa-apa sama sekali. Prilly pun menyudahi belanjanya dan ia segera ke kasir membayar, lantas ia langsung keluar dari supermarket dan segera pulang, semakin hari semakin banyak masalah yang datang dan membuatnya pusing memikirkannya.
•••••
Alaric dan Alana sedang berada di rumah mama Diana, mereka menginap sejak Sabtu dan sekarang sudah Minggu sore waktunya untuk pulang ke rumah karena besok akan sekolah. Alaric bermain sepeda di halaman belakang sementara Alana menyusun Lego yang dibantu mama Diana.
“Oma tante Lita kemana?” tanya Alana.
“Tante Lita sebentar lagi pulang kuliah, Alana kangen ya?” tanya mama Diana dan Alana hanya mengangguk saja lalu melanjutkan menyusun mainannya.
Alaric menyimpan sepedanya lalu berlari menghampiri mama Diana dan Alana, “kakak haus Oma,” ujarnya.
“Sebentar ya, Oma ambil minum dulu,” sahut mama Diana yang beranjak masuk ke dalam rumah.
Alaric ikut menyusun Lego dan ia memperhatikan Alana yang kesusahan memasang mainannya.
“Adek salah pasangnya, harusnya dipasang sama bentuk yang sama lagi biar nyambung,” ucap Alaric yang mencontohkan pada Alana, “selesai!” tunjuknya.
“Wah, kakak hebat!” ucap Alana yang antusias senang.
Mama Diana pun sudah kembali sambil membawa segelas air putih, “minum dulu kak,” titah mama Diana dan Alaric pun meneguknya sampai habis.
“Oma apa ayah bakalan nikah sama tante Mawar?” tanya Alaric pada mama Diana tiba-tiba.
Mama Diana langsung menoleh, jujur ia masih bingung hubungan antara Ali dan juga Mawar sebatas rekan kerja atau ada hubungan khusus lain. Jika mama Diana bertanya soal Mawar Ali seperti tidak suka membahasnya sedangkan Alana selalu bilang jika Mawar mengaku sebagai calon bundanya.
“Kakak Alaric doain aja ayah sama tante Mawar ya, semoga—”
“Kakak Alaric gak mau tante Mawar jadi bundanya kakak!” potong Alaric yang membuat mama Diana heran dengan sikap Alaric.
“Kenapa kakak gak mau tante Mawar jadi bundanya kakak?” tanya mama Diana.
“Kakak gak suka liat tante Mawar dekat-dekat sama ayah!” jawabnya.
“Sayang, jangan gitu sama tante Mawar. Kakak kan belum dekat sama tante Mawar siapa tau tante Mawar baik sama kalian,” bujuk mama Diana namun Alaric tetap menggeleng cepat.
“Kata ayah tante Mawar itu bohong mau jadi bundanya Alana, jadi kita jangan percaya tante Mawar Oma,” adu Alana yang membuat mama Diana penasaran.
“Oh gitu ya?” Alana hanya mengangguk saja.
Mama Diana jadi penasaran tentang hubungan Ali dengan Mawar yang sebenarnya, seperti ada yang Ali sembunyikan dari mama Diana.
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Ali dan Mawar ya?
Jangan lupa vote, comment and share cerita ini yups ✨
Terima kasih 🤗✨
🌿Tbc🌿
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Comes Back To Me [SELESAI]
Fanfiction(Aliando❤️ Prilly Fanfiction) °°°°° Semenjak kepergian istrinya 5 tahun yang lalu, Ali fokus menjadi ayah tunggal bagi kedua anaknya, Alaric Prasaja Syarief dan Alana Shakila Syarief. Menikah bukanlah perkara yang mudah, apalagi ia sudah memiliki du...