Lo gak mau ketemu sama ibu Prilly sebelum pulang ke Jakarta?
🌿🌿🌿🌿🌿
Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.“Saya ingin menjadikan ibu Prilly sebagai pasangan hidup saya sekaligus ibu dari anak-anak saya,” ucap Ali yang membuat Prilly lagi-lagi terkejut luar biasa, ia hanya terpaku mematung di tempat. Entah lah Prilly seperti mimpi Ali mengatakan seperti itu kepadanya.
“Maaf kalau saya membuat ibu Prilly terkejut dengan ucapan saya, tapi saya benar-benar serius dengan ibu Prilly,” ucap Ali yang berdiri memegang kedua tangan Prilly, “apakah ibu Prilly bersedia menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anak saya?” tanya Ali menatap Prilly dengan penuh harapan, namun beberapa detik kemudian Ali dibuat terkejut ketika Prilly menghempaskan tangannya.
“Maaf pak Ali, saya tidak bisa,” ucap Prilly yang menolak Ali.
“Ada apa ibu Prilly menolak saya?” tanya Ali, namun Prilly sengaja memalingkan wajahnya dari Ali, “tolong ibu Prilly pikirkan baik-baik ucapan saya, sungguh saya benar-benar serius dengan ibu Prilly.”
“Maaf … tapi saya tidak bisa menerima pak Ali,” jawab Prilly yang membuat Ali lemas tak percaya namun ia tetap masih berusaha.
Ali membawa tangan Prilly dan menempelkannya di dada, Prilly terkesiap merasakan denyut jantung Ali yang berdegup kencang, “selama 2 tahun ibu Prilly menghilang dan selama itu juga saya selalu merindukan ibu Prilly, kesedihan Alaric dan Alana adalah luka bagi saya dan juga kebahagiaan Alaric dan Alana adalah obat bagi saya yang tidak bisa dibeli di manapun. Melihat senyum bahagia mereka saat bersama ibu Prilly adalah momen yang membuat saya nyaman dan selalu saya ingat sampai kapanpun. Begitupun dengan saya sendiri, perasaan yang tidak pernah saya rasakan selama bertahun-tahun akhirnya kembali lagi begitu ibu Prilly hadir, detak jantung ini adalah bukti saya mencintai ibu Prilly dengan tulus,” tutur Ali.
“Karena saya mirip dengan mendiang istri pak Ali dahulu kan? Seolah-olah saya adalah ibu Sisi?” ucap Prilly yang akhirnya buka suara menyatakan keraguannya, “saya tidak mau terlibat dalam kehidupan pak Ali terlalu jauh, saya ini Prilly bukan Sisi!” Prilly menegaskan siapa dirinya.
“Walaupun ibu Prilly memang mirip dengan Sisi, bukan berarti saya ingin menjadikan ibu Prilly istri saya karena mirip dengan Sisi. Saya memang benar-benar mencintai dengan tulus ibu Prilly, saya tidak main-main dengan ucapan saya sendiri!” ucap Ali berusaha meyakinkan Prilly dan ia berani mendekatkan wajahnya pada wajah Prilly yang sudah basah dengan air mata, “tolong pikirkan lagi ucapan saya jika ibu Prilly masih ragu, saya akan beri waktu sampai besok,” ucap Ali.
Prilly segera melepaskan tangannya, “maaf pak Ali saya harus pergi, terima kasih untuk pertemuan kita hari ini,” ucap Prilly yang buru-buru pergi sementara Ali hanya mematung menatap kepergian Prilly, Ali berpikir ia akan lega mengungkapkan perasaannya dan berharap Prilly akan menerimanya, namun berbanding terbalik dengan kenyataan yang membuat hatinya sakit. Prilly menolaknya dan pergi begitu saja.
Ali kembali duduk sambil memejamkan matanya dan mendesah panjang, entah apa alasan Prilly menolak dirinya tanpa memberikan alasan jelas.
“Apa aku terlalu cepat menyatakan perasaan ini sehingga ibu Prilly langsung menolak lamaran aku?” gumam Ali yang frustasi dan benar-benar kacau. Ali memilih pergi dari Kafe setelah membayar pada kasir.
•••••
Pukul 12 malam Prilly masih terjaga disaat keluarganya sudah terlelap, pertemuannya dengan Ali membuat dirinya sulit memejamkan mata walau hanya sebentar. Prilly masih tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Ali setelah beberapa tahun kepindahannya. Apalagi dalam pertemuannya Ali mengungkapkan perasaannya dan mengajaknya menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Love Comes Back To Me [SELESAI]
Fanfiction(Aliando❤️ Prilly Fanfiction) °°°°° Semenjak kepergian istrinya 5 tahun yang lalu, Ali fokus menjadi ayah tunggal bagi kedua anaknya, Alaric Prasaja Syarief dan Alana Shakila Syarief. Menikah bukanlah perkara yang mudah, apalagi ia sudah memiliki du...