🌿(59) Mencintai selamanya 🌿

137 20 3
                                    

Gapapa, semakin nyebelin semakin kamu cinta sama mas

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali baru keluar dari ruangan dokter selesai imunisasi Alvaro.

“Maafin ayah ya sayang, Al disuntik sama dokter biar Al sehat,” ucap Ali yang menghapus air mata Alvaro yang masih sesenggukan karena menangis saat disuntik imunisasi, untungnya Alvaro tidak menangis lama.

Ali pun berjalan menuju ruangan Prilly karena ia belum puas memandangi wajah istrinya sebelum nanti ia pulang. Tiba-tiba Ali mengerutkan keningnya saat melihat mama Diana dan anak-anaknya berada di luar.

Alana menatap Ali duluan langsung buru-buru memberitahu kabar Prilly pada ayahnya.

“Ayah! Ayah! Bunda tadi bangun ayah! Jarinya juga ikut gerak!” ucap Alana yang membuat Ali sangat terkejut dan tak percaya setelah beberapa bulan Prilly tertidur panjang di ranjang rumah sakit.

“Beneran bunda bangun sayang!? Alana gak bohong kan!?” kata Ali yang masih merasa seperti mimpi dengan kabar Prilly yang sudah sadar.

“Iya ayah, Alana liat bunda gerakin jari tangannya gak lama bunda mulai membuka kedua matanya,” ucap Alana.

“Alhamdulillah ya Allah, akhirnya istriku mulai sadar dari masa komanya,” ucap Ali yang sangat bersyukur.

“Terus gimana keadaan bunda? Apa bunda sudah mulai bicara sama kalian?” tanya Ali.

“Dokter masih memeriksa keadaan Prilly di dalam, kita semua masih menunggu dokter dari tadi,” jawab mama Diana, Ali mendesah panjang tak sabar ingin menemui istrinya di dalam.

Dokter akhirnya keluar dan Ali segera menghampiri dokter dengan rasa penasaran yang begitu menggebu soal keadaan Prilly.

“Bagaimana kondisi Prilly dokter?” tanya Ali.

“Selamat pak Ali, kondisi Prilly sudah mulai menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Saat kami periksa barusan, tubuh ibu Prilly juga sudah bisa merespon sedikit demi sedikit. Ibu Prilly juga sudah bisa kita ajak bicara pelan-pelan, ini semua berkat keajaiban dari yang mahakuasa,” ucap dokter yang membuat hati Ali begitu bahagia setelah penantian lama.

“Kalau begitu apakah kami bisa bertemu dengan pasien dokter?” tanya mama Diana.

“Silahkan, nanti kami akan kembali lagi untuk memeriksa seluruh kesehatan ibu Prilly sebelum dipindahkan ke ruangan baru,” ucap dokter yang mempersilahkan mereka untuk menemui Prilly.

Ali dan semuanya langsung masuk dan ia langsung menatap istrinya.

“Sayang …” lirih Ali yang menyentuh pipi Prilly.

“M-mas … Ali …” respon Prilly mampu membuat Ali meneteskan air matanya dengan bahagia, ia rindu dengan suara Prilly yang selalu terngiang-ngiang di telinganya. Ali mencium kening Prilly.

“Mas kangen sama kamu sayang, anak-anak juga sangat merindukan kamu setiap hari,” ucap Ali yang membuat air mata Prilly ikut menetes.

“Amira kangen sama bunda,” ucap Amira yang langsung memeluk tubuh Prilly.

Prilly tersenyum kecil dan dengan perlahan ia menggerakkan tangannya untuk mengusap rambut Amira yang sudah panjang.

“Ayin mau naik Oma! Ayin mau peyuk Nda!” Alindya meminta mama Diana untuk naik ke ranjang Prilly, setelah Alindya dibantu naik oleh mama Diana, ia langsung memeluk Prilly.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang