🌿(13) Ucapan Tanpa Sadar Prilly 🌿

327 28 3
                                    

Saya sangat berterima kasih sekali karena setidaknya bu Prilly sudah menjaganya dan memberikan kebahagiaan untuk Alana

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali terbangun dari tidurnya dan menatap Alana yang tertidur disampingnya, semalam Alana tidak ingin jauh dari Ali sehingga gadis kecilnya itu tidur dikamarnya. Ali tersenyum lalu tangannya memeriksa kening Alana sampai turun ke leher dan ternyata tubuhnya masih terasa hangat.

“Masih demam ternyata,” gumam Ali.

Ali memperhatikan wajah Alana yang sedang terlelap dan sangat mirip dengan mendiang istrinya. Rasa rindu kini kembali menyelimuti dirinya pada Sisi yang sudah tenang dialam sana, semuanya tentang Sisi masih selalu terngiang-ngiang jelas di pikirannya.

“Mas, kapan selesainya?” tanya Sisi yang menatap Ali di sebrang sana sedang duduk.

“Sebentar lagi sayang, ada apa?” tanya Ali yang matanya fokus pada layar laptop.

“Kangen,” ucap Sisi dengan manja.

Ali tersenyum mendengar ucapan Sisi, lalu ia menutup laptopnya berjalan menghampiri istrinya diranjang dan mencium keningnya, “mas kan disini sayang.”

Sisi langsung menyandarkan kepalanya pada bahu tegak Ali, “mas?” 

“Kenapa sayang? Mau sesuatu?” tanya Ali. Sisi langsung menggeleng pelan, ia membawa telapak tangan Ali ke perutnya.

“Tadi adiknya Alaric gerak terus lho mas,” kata Sisi menatap wajah Ali.

Ali mengusap lembut perut Sisi dan sesekali ada pergerakan dari dalam sana.

“Apa sakit sayang?” tanya Ali.

“Ngilu sedikit kok,” jawab Sisi.

Ali turun menatap perut Sisi dan mengecupnya, “anak ayah hari ini banyak gerak ya? Jangan bikin bundanya sakit ya sayang kasian sama bunda,” gumam Ali yang menasehati anak dalam perut istrinya yang membuat Sisi tersenyum.

“Kira-kira nanti mirip bundanya atau ayahnya ya adiknya Alaric?” tanya Sisi yang penasaran.

“Pasti cantik dong mirip sama bundanya,” jawab Ali.

“Harus! Soalnya kan Alaric udah mirip sama mas Ali,” ucap Sisi mengusap rambut Ali.

“Kalau nanti mirip sama mas lagi gimana?” tanya Ali menatap Sisi yang jahil.

“Ya jangan dong mas! Harus mirip sama bundanya pokoknya! Curang kalau mirip sama ayahnya lagi. Kan aku yang hamil jadi harus mirip sama aku,” ucap Sisi yang cemberut sembari mengusap perut buncitnya.

Ali gemas menatapnya istrinya, “emang kenapa sih pengen mirip sama kamu, Yang?” tanya Ali yang membenarkan posisi duduknya.

“Biar mas selalu inget sama aku kalau nanti aku gak ada makanya aku pengen adiknya Alaric mirip sama aku,” jawab Sisi.

“Memangnya kamu mau kemana?” tanya Ali yang heran.

“Gak kemana-mana kok, aku kan bakalan tetap ada di hatinya mas Ali,” ucap Sisi sambil tersenyum.

“Ayah …”

Ali langsung menoleh ke arah Alana yang sudah bangun dan terduduk.

Morning anak cantik ayah,” sapa Ali yang mengecup kening Alana, “hari ini Alana libur sekolah dulu ya, badan Alana demam,” ucap Ali.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang