When Love Comes Back To Me [SELESAI]

🌿(54) Masih berusaha mencari 🌿

Mas Ali tolong aku … ini sakit sekali mas …

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Prilly terbangun dengan kepala yang berat dan berputar-putar, ia berusaha membuka matanya dan terkejut melihat kedua tangan dan kakinya sudah terikat oleh tali tambang. Ia berusaha melepaskan ikatan tali tambang namun sangat kesulitan karena ikatannya terlalu kuat. Matanya menatap sekeliling tempat asing yang gelap dan kotor karena banyak sarang laba-laba disetiap sudut dan beberapa perabotan tua yang tidak terurus. 

“Tempat apa ini? Aku ada dimana sekarang?” lirihnya yang sangat ketakutan, pikirannya pun melayang teringat pada suami dan anak-anaknya.

“Mas Ali! Amira! Alindya! Alana! Kalian dimana!?” Prilly terus memanggil mereka dalam kegelapan.

Ia benar-benar tidak ingat apapun yang terjadi sekarang, ia masih bingung kenapa bisa ada di tempat mengerikan ini.

“Siapapun tolong bebaskan aku dari sini!!!” teriak Prilly yang mencari pertolongan.

Prilly bisa mendengarkan suara derap langkah kaki dan tak lama pintu terbuka dan menampilkan orang-orang berbaju hitam dalam cahaya minim yang membuat Prilly takut dan mundur perlahan, satu orang melangkah mendekati Prilly sementara Prilly tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya dalam gelap.

“Siapa kamu!?” tanya Prilly dengan gemetar.

“Jangan takut, kamu aman disini sayang,” jawabnya.

Prilly tersentak mendengar suara familiar itu, “k-kamu!?” Lampu langsung menyala dan kini Prilly bisa melihat dengan jelas sosok di hadapannya, “kita bertemu lagi sayang,” ucap Raka dengan tersenyum.

“Mau apa kamu bawa aku kesini hah!!!” tanya Prilly dengan galak.

“Tenang jangan marah-marah dulu, aku masih merindukanmu sayang,” ucap Raka yang tangannya membelai pipi Prilly.

Prilly merasa jijik dengan perbuatan Raka dan ia memalingkan wajahnya menghindari sentuhan Raka, “Aku sudah menikah Raka!!! Kita tidak ada hubungan apa-apa lagi!!!” sentak Prilly yang hampir menangis.

Raka hanya tersenyum menatap wajah Prilly yang ketakutan lalu pandangannya turun pada perut Prilly dan tangannya mengusap pelan pelan perut Prilly, Prilly hanya menggeleng pelan takut Raka berbuat sesuatu pada anak dalam kandungannya.

“Harusnya kamu mengandung anakku Prilly, bukan anak pahlawan kesiangan itu! Bagaimanapun kamu adalah milikku,” ucapnya yang terus mengusap perut buncit Prilly.

Prilly langsung menendang kaki Raka dengan kaki terikat karena benar-benar marah pada Raka.

“Gila kamu Raka!!! Dasar pria kurang ajar!!!” bentak Prilly.

Raka yang emosi akhirnya langsung mencengkram dagu Prilly sampai mendongak ke atas, “berani kamu sama aku hah!!??” geram Raka dan Prilly hanya bisa menangis sambil meringis menahan nyeri di bagian perutnya karena sengaja ditekan oleh Raka.

“Tolong jangan sakiti anakku Raka … aku mohon …” lirih Prilly supaya Raka bisa iba, namun Raka malah menatapnya tajam.

“Gara-gara kamu hidup aku menderita selama di penjara! Lisa dan anakku pergi meninggalkan aku sendirian!” ucap Raka. Prilly hanya mengerutkan keningnya di sela rintihannya, “selama aku dipenjara, dia hidup dalam kesedihan dan tidak punya teman cerita. Pada akhirnya aku mendapat kabar kalau dia mengakhiri hidupnya saat hamil dan itu salah aku, tapi kalau bukan gara-gara kamu dia mungkin tidak akan pergi dengan cara seperti itu!!!” diakhir kalimat Raka akhirnya membentak Prilly yang membuat Prilly memejamkan matanya.