🌿(31) Surat dari Alaric🌿

175 30 1
                                    

Jika kamu berusaha bisa aja ibu Prilly itu adalah jodoh yang sudah ditakdirkan untuk kamu

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

“Yeay! Kakak Alaric pulang!” seru Alana yang senang begitu melihat Alaric kembali ke rumahnya.

“Adek kangen ya sama kakak?” kata Ali.

“Kangen banget ayah!” kata Alana, ia pun memeluk kakaknya.

Mama Diana tersenyum melihat cucu-cucunya tersebut yang baru keluar dari kamar Alana.

“Habis ini kakak langsung istirahat di kamar ya,” ucap Ali.

“Kakak mau nonton TV boleh gak ayah? Kakak bosen tiduran terus,” kata Alaric yang berharap ayahnya mengizinkan.

“Iya boleh,” ucap Ali yang diangguki Alaric, Ali menoleh pada Alana, “adek, temani kakak nonton ya,” ucap Ali.

“Baik ayah!” kata Alana, lalu anak-anak duduk di sofa dan menonton TV bersama.

“Oma bawain makan ya, sekalian nanti kakak Alaric minum obat habis makan,” kata mama Diana yang diangguki Alaric.

Mama Diana berjalan ke dapur mengambil makanan untuk cucu-cucunya sementara Ali berjalan ke tempat mesin cuci dan mengeluarkan baju-baju Alaric dan disimpan di keranjang kotor. Ali jadi teringat soal artikel tentang Mawar yang sempat dikirim oleh Rizky. Ia pun menghampiri mama Diana.

“Mah, Ali mau bicara sesuatu,” ucap Ali langsung.

“Ada apa Ali?” tanya mama Diana yang berbalik menatap Ali dibelakangnya.

Akhirnya Ali menceritakan tentang Mawar dari mulai awal pertemuan sampai akhirnya Mawar terlibat dalam kasus, hal itu membuat mama Diana sangat terkejut dan tidak menyangka.

“Jadi begitu mah, perusahaan Mawar sedang diselidiki polisi sekarang, dan setelah polisi melakukan tes urine pada beberapa karyawan Mawar. Ada sekitar 30 orang yang positif narkoba termasuk karyawan Ali, karena sehari sebelum penculikan Alaric dan Alana, Mawar dan para karyawan lainnya melakukan pesta narkoba,” ucap Ali.

“Ya ampun … mama gak nyangka kalau Mawar akan seperti itu,” ucap mama Diana.

“Ali juga mah, tapi Ali bersyukur karena akhirnya Ali bisa terbebas dari ikatan kerja sama dengan Mawar. Hidup Ali benar-benar terganggu sejak mengenal Mawar,” akui Ali.

“Maaf ya kalau mama waktu itu sempat setuju kalau kamu berhubungan serius dengan Mawar, mama pikir Mawar adalah perempuan yang baik-baik,” ucap mama Diana yang merasa bersalah.

“Mama gak salah kok, Ali memang belum berterus terang tentang sikap Mawar sama Ali yang sebenarnya selama ini sama mama,” ucap Ali. 

Apa yang Ali harapkan selama ini akhirnya terkabul, saat peristiwa penangkapan Mawar. Ali langsung memutus kerjasama dengan perusahaan Mawar. Mawar pun dijatuhi hukuman berat oleh polisi karena dua kasus yang ia lakukan.

“Gapapa Ali, yang penting mama lega Mawar sudah mendapatkan hukuman yang setimpal karena telah membuat cucu-cucu kesayangan mama trauma,” ucap mama Diana, “oh iya Ali, mama perhatikan cucu-cucu mama itu sangat dekat sekali dengan ibu Prilly, terutama Alana. Kalau mama sih setuju-setuju aja kamu dekat dengan ibu Prilly,” ucap mama Diana.

Ali menghela nafas pelan, “Ali belum kepikiran soal itu mah, Ali mau fokus sama anak-anak dulu,” ucap Ali yang membuka jas kerjanya.

“Alaric pernah bilang sama mama kalau dia setuju ibu Prilly jadi bundanya, mama aja setuju. Tinggal dari kamu sendiri yang memutuskan,” timpal mama Diana, sebenarnya ia ingin anak sulungnya itu segera menikah lagi, mengingat kedua cucunya butuh seorang ibu juga. Tapi anak sulungnya itu memang agak sulit untuk dibujuk, mama Diana hanya bisa menunggu Ali sampai mendapatkan pengganti mendiang istrinya.

“Ibu Prilly itu masih trauma atas kejadian yang dilakukan oleh kekasihnya mah, pasti ibu Prilly masih menutup hatinya untuk seorang laki-laki,” ucap Ali.

“Jika kamu berusaha bisa aja ibu Prilly itu adalah jodoh yang sudah ditakdirkan untuk kamu, mama akan bahagia sekali jika ibu Prilly itu adalah menantu mama sendiri, terutama Alaric dan Alana,” ucap mama Diana yang penuh harap. Akhir-akhir ini Ali memang selalu kepikiran dengan Prilly, kedekatan dengan anak-anaknya itu selalu membuat hatinya tenang. Sebenarnya ia tidak melarang mama Diana untuk mencari jodoh apalagi mama Diana mengharapkan sosok Prilly sebagai menantunya suatu saat nanti, tapi apa Prilly mau jika memiliki suami yang berstatus duda dan mempunyai dua anak seperti dirinya?

“Ali? Kok bengong?” kata mama Diana yang memperhatikan anaknya melamun.

Ali langsung tersadar dan menatap mama Diana, “eh, kenapa mah?”

Mama Diana hanya terkekeh, “pasti kamu mikirin ibu Prilly ya sekarang sampai melamun tadi?” ucap mama Diana menebak pikiran anaknya.

“Nggak kok mah! Ngapain Ali mikirin ibu Prilly? Yaudah Ali mau samperin anak-anak dulu,” ucap Ali yang langsung pergi dari dapur.

Mama Diana menggeleng pelan, “walaupun kamu bohong, tapi mama tau kok kamu memikirkan ibu Prilly barusan? Semoga saja kamu berjodoh dengan ibu Prilly,” gumam mama Diana.

•••••

Prilly terduduk di meja kerja kamarnya, ia memindahkan buku-buku yang selalu dibawanya pada sebuah kotak dua berukuran sedang. Kejadian penculikan dirinya dan anak-anak Ali membuat ia memutuskan untuk pindah rumah, sebenarnya itu merupakan keputusan yang sangat berat, namun ia tidak mau Alaric dan Alana terus dekat dengan dirinya dan kejadian penculikan itu terulang lagi. Kesalahpahaman pahaman tentang kedekatannya dengan Ali adalah alasan utama Prilly harus meninggalkan kota besar.

Prilly memasukkan barang-barang yang ada di meja kerjanya ke dalam kotak dus. Ia menatap boneka pemberian Alana.

“Ibu gak akan lupain hadiah dari Alana, ini kenang-kenangan pertama dari murid ibu yang paling manis,” gumam Prilly yang tersenyum menatap boneka dari Alana.

Ia pun membuka laci dan tanpa sengaja ia menemukan kado ulang tahun dari Alaric yang belum ia buka. 

“Ya ampun aku sampai lupa belum membuka hadiah dari Alaric,” Prilly tersenyum menatap kado tersebut, kali pertama ia mendapatkan kado dari anak-anak. Prilly pun membuka kotak kado dan ia mendapatkan sebuah jepit rambut berbentuk hati dan selembar kertas yang berisi tulisan tangan Alaric.

“Cantik sekali jepitnya,” gumam Prilly yang tersenyum menatap jepit pemberian Alaric, Prilly pun membacanya kertas yang dipegangnya.

Selamat ulang tahun ibu Prilly cantik
Kakak Alaric cuman mau bilang kalau kakak Alaric sangat sayang sekali sama ibu Prilly, ibu Prilly udah baik sama kakak. Nanti ibu Prilly pakai jepitnya ya ke sekolah, itu jepit punya bunda Sisi, kakak Alaric selalu simpan kalau kakak Alaric kangen sama bunda, tapi sekarang kakak kasih untuk ibu Prilly. Kakak Alaric ingin sekali lihat ibu Prilly pakai jepit punya bunda Sisi, kakak juga ingin kalau ibu Prilly jadi bundanya kakak sama adek.
Semoga ibu Prilly baca surat dari Alaric ya, kakak sama adek sayang ibu Prilly banyak-banyak

Prilly langsung menangis membaca ungkapan sayang yang ditulis oleh Alaric untuknya, hatinya begitu nyesek karena ucapan manisnya membuat Prilly semakin berat harus pindah dan mungkin tidak akan bertemu dengan anak-anaknya Ali. 

“Ibu juga sayang sama kakak dan adek, maafin ibu harus pergi dan tidak akan bertemu kalian lagi ... Hiks ... Hiks ...”

















Jangan lupa follow Ig aku, cek profil ya✨

Jangan lupa vote, comment and share cerita ini yups ✨

Terima kasih 🤗✨

🌿Tbc🌿

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang