🌿(55) Pendarahan 🌿

145 14 0
                                    

S-sakit mas … a-aku udah … g-gak kuat …

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Hingga siang ini Prilly masih belum ditemukan keberadaannya, polisi masih melacak lokasi keberadaan Prilly terakhir disebuah hutan sebelum akhirnya ponsel Prilly mati total dan sulit dilacak. Ali benar-benar tidak bisa tidur semalam memikirkan Prilly dan calon anaknya, sementara Alindya masih berada dalam pangkuan Ali yang habis menangis mencari Prilly.

“Nda kapan puang ayah?” lirihnya yang menatap Ali dengan sendu.

“Sebentar lagi bunda pasti pulang kok sayang,” ucap Ali yang mengusap air mata yang keluar dari sudut mata anaknya, tatapannya begitu menyayat hati melihat kerinduan Alindya pada Prilly yang belum pasti keberadaannya ada dimana sekarang.

“Ayin kangen cama Nda, yah. Nda lama puang kelumahnya,” lirihnya yang menyandarkan kepalanya pada dada Ali.

“Nanti bunda pulang kok, Ayin berdoa supaya bunda sama adik cepet pulang kerumah dengan selamat ya,” ucap Ali yang hanya diangguki pelan oleh Alindya.

“Ayah …” panggil Alana yang berjalan lesu ke arah Ali yang baru pulang sekolah, “bunda mana?” tanya Alana penuh harap.

“Belum pulang kak,” jawab Ali yang membuat Alana mendesah berat sambil menunduk sedih, “Alana takut bunda diapa-apain lagi kayak waktu diculik sama tante Mawar ayah, Alana takut …” cicit Alana yang terisak pelan dan berkaca-kaca.

Ali pun mengusap kepala Alana, “kita berdoa yang terbaik buat bunda ya, ayah sama yang lain masih berusaha cari bunda kemanapun, Alana sama yang lain doain terus bunda supaya cepat pulang lagi ke rumah ketemu kita,” ucap Ali.

“Tapi ayah, Alana takut kalau bunda—”

“Kak, dengerin ayah ya. Ayah tau kakak khawatir sama bunda, tapi ayah gak mau sekolah kakak jadi terganggu, kakak harus yakin bunda sama adik baik-baik aja disana. Mungkin ini ujian untuk kita supaya kita lebih kuat lagi, pasti Allah akan melindungi keluarga kita dan membawa bunda kembali ke rumah,” ucap Ali.

Alana langsung memeluk Ali yang menangis, Alana begitu sayang kepada Prilly dan baginya Prilly lebih dari seorang bunda, Prilly adalah teman curhat Alana jika ada keluh kesah yang ia rasakan, ia takut akan kehilangan Prilly untuk kedua kalinya.

Pikiran Ali begitu bercabang kemana-mana dan ia harus tetap menguatkan keempat anaknya, sementara Alaric terus menanyakan kabar Prilly dan ia begitu sangat khawatir dengan keberadaan bundanya, Alaric memutuskan akan pulang secepatnya ke ibu kota setelah menyelesaikan ujian akhir semester.

“Ali!” Zara dan Zayn tiba-tiba datang ke rumah Ali yang membuat Ali langsung menoleh.

“Bagaimana Prilly sekarang? Apa sudah ketemu?” tanya Zara yang cemas begitu mendapat kabar Prilly diculik.

“Belum, Ra,” jawab Ali dengan lesu.

Zara dan Zayn saling bertatapan dengan raut khawatir, Zara pun mengusap punggung Alana yang menangis.

“Amira kemana?” tanya Zara.

“Ada dikamarnya, Ra. Tiba-tiba Amira demam dan terus mencari bundanya, untung saja mama ada bantu jaga anak-anak,” ucap Ali.

“Ya ampun …” lirih Zara yang semakin tidak tega dengan keadaan anak-anak sepupunya.

Zayn ingin berbicara serius dengan Ali, Zara pun mengajak Alana untuk ke kamarnya sementara Alindya masih tidak mau turun dari pangkuan Ali dan terlihat berusaha memejamkan matanya, Zayn mengutarakan keinginannya untuk membantu menemukan Prilly lewat bantuan beberapa intel dan badan hukum lain yang ia kenal, Ali begitu senang dan sangat setuju karena dengan begitu bisa mempercepat proses untuk menemukan keberadaan Prilly, Zayn pun menghubungi orang yang akan membantu Ali.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang