🌿(50) Dua garis kembali 🌿

203 24 3
                                    

I-ini serius sayang? Mas gak salah lihat kan?

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.

“Bunda? Bunda dimana?” panggil Amira mencari-cari Prilly yang masih menggandeng tas sekolahnya. Amira masuk ke kamar Prilly dan melihat Prilly sedang tidur dengan Alindya.

“Bunda bangun,” ucap Amira yang sedikit mengguncang tubuh Prilly sampai sang empunya terusik.

“Amira sudah pulang dari tadi?” tanya Prilly yang mengambil posisi duduk dengan pelan-pelan supaya tidak membangunkan Alindya.

Amira hanya mengangguk pelan, lalu ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya, “Amila tadi warnain gambal bunga telus ibu guru kasih bintang buat Alana!” tunjuk Alana pada Prilly dengan antusias.

Prilly langsung tersenyum melihat hasil gambar anaknya, lalu Ali masuk ke dalam.

“Pantesan gak kedengaran suara Alin, ternyata tidur disini,” ucap Ali.

“Badannya Alin panas, makanya jadi agak rewel dan pengennya dekat aku terus jadi tidur disini,” ucap Prilly yang membuat Ali terkejut.

“Lho sebelum mas pergi masih baik-baik aja,” gumam Ali yang menempelkan telapak tangannya pada kening Alindya yang panas, “kita bawa ke dokter Alin sayang,” kata Ali.

“Nanti aja mas, barusan aku sudah kasih Alin obat penurun panas siapa tau panasnya turun sekarang,” ucap Prilly.

“Ya sudah kalau besok panasnya belum turun kita ke dokter,” ucap Ali yang diangguki Prilly. Lalu Prilly beranjak dari kasur, “Amira cuci tangan dulu terus ganti baju, habis itu makan ya,” kata Prilly.

“Iya bunda, tapi Amila belum mau makan. Amila mau temenin adek disini,” ucap Amira.

“Iya boleh, tapi kakak jangan berisik ya, adeknya baru tidur,” kata Prilly dan Amira langsung mengangguk.

“Sayang mas pergi ke kantor lagi ya,” pamit Ali.
“Iya mas hati-hati,” ucap Prilly.

“Kalau ada apa-apa kabari mas ya,” pesan Ali yang diangguki Prilly, Ali pun segera pergi ke kantornya, lalu Prilly membawa Amira keluar kamar untuk membersihkan dirinya sepulang sekolah.

•••••

Keesokan harinya Alindya dibawa oleh Ali dan Prilly ke dokter karena panasnya belum juga turun dan semalam Prilly harus begadang karena Alindya sulit tidur dan tidak ingin jauh dari Prilly.

Alindya sudah selesai di periksa oleh dokter dan Prilly menunggu Ali yang sedang menebus obat Alindya, Prilly membenarkan jaket Alindya dalam pangkuannya.

“Nda ayo puang, Ayin ndak mau dicini,” rengek Alindya.

“Iya sayang kita pulang sekarang, tapi kita tunggu ayah dulu sebentar ya,” ucap Prilly yang menenangkan Alindya yang terus merengek minta pulang.

Ali buru-buru menghampiri Prilly, “maaf ya nunggu lama, ayo kita pulang sekarang,” kata Ali yang diangguki Prilly lalu mereka segera pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan Ali melirik Alindya karena Ali terheran-heran melihat Alindya yang tidak mau jauh dan terus menempel pada Prilly dari kemarin.

“Gak biasanya Alin nempel terus kayak gitu sama kamu, Yang,” ucap Ali.

“Iya juga sih, tapi kayaknya memang lagi manja aja karena sakit mas,” ucap Prilly.

“Biasanya mau aja kalau di bujuk atau di gendong sama mas, ini maunya sama bundanya terus,” kata Ali yang khawatir.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang