🌿(48) Rebutan Ali🌿

228 28 3
                                    

Gak jauh sifat cemburunya kayak bundanya sendiri

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Sesuai janji Prilly, akhirnya Ali, Alaric dan Alana datang ke pemakaman Sisi, sementara Amira dan Alindya dititipkan pada mama Diana yang kebetulan ada Zura dan saudara Ali lainnya yang datang sehingga anak-anaknya betah main dirumah mama Diana.

Mobil Ali sudah sampai di area pemakaman umum lalu Prilly dan anak-anak langsung turun, tak lupa Prilly membawa bunga tabur dan air mawar lalu mereka berjalan menuju makan Sisi. Tak sulit menemukan makan Sisi yang selalu dirawat baik oleh penjaga makan, lalu mereka pun berjongkok menyapa Sisi.

Ali mengusap nisan Sisi, “assalamualaikum, Sisi. Mas datang bersama Prilly dan anak-anak,” ucap Ali dengan tersenyum.

“Bunda apa kabarnya disana? Alana kangen banget sama bunda Sisi,” ucap Alana yang ikut mengusap nisan Sisi dengan berkaca-kaca.

“Bunda, maaf ya kita baru jengukin bunda lagi sekarang. Kakak Alaric sibuk ujian sekarang sebentar lagi kakak lulus sekolah,” tutur Alaric yang menunduk menahan air matanya.

Prilly berjalan ketengah lalu mengusap punggung Alaric dan Alana menguatkan anak-anaknya. Alana sudah tidak bisa menahan air matanya dan ia menangis dalam pelukan Prilly.

“Kita doain bunda Sisi sama-sama ya sayang,” ucap Prilly yang berusaha menangkan Alana dalam dekapannya.

Alana mengangguk lalu mereka mendoakan Sisi, sudah hampir 13 tahun lamanya Sisi pergi dan dalam lubuk hati Ali, ia masih mencintai ibu dari Alaric dan Alana. Bukan berarti Ali tidak mencintai Prilly sekarang, baginya Sisi adalah cinta pertamanya dan sudah banyak sekali kenangan yang mereka lalui sama-sama, rindu masih tetap ada untuk Sisi. Namun sekarang Ali sudah memiliki masa depan yang harus ia bahagiakan yaitu Prilly dan kedua anak perempuannya Amira dan Alindya.

Setelah mereka selesai mendoakan Sisi, Ali yang pertama menaburkan bunga, di lanjut Prilly dan anak-anaknya.

“Bunda datang ke mimpi Alana ya, Alana tunggu bunda nanti malam,” ucap Alana yang mencium nisan Sisi lalu mereka langsung pulang ke rumah. 

oOo

“Bunda ayo kita ke lumah eyang cekalang!” kata Amira yang tak sabar sambil membawa bantal leher kuda poni miliknya.

“Sebentar sayang, kita berangkat jam 9 nanti,” ucap Prilly yang memakaikan baju Alindya.

“Yah, masih lama dong bunda,” ucap Amira yang cemberut.

Prilly hanya terkekeh dengan raut wajah anaknya yang tak sabaran, “kakak sarapan dulu sekarang sama ayah sama kakak-kakak yang lain,” titah Prilly.

“Amila maunya cama bunda,” ucap Amira yang menyandarkan tubuhnya dengan manja pada Prilly.

“Yaudah tunggu sebentar ya,” ucap Prilly.

Sekarang keluarga Prilly akan pergi ke Yogyakarta karena Pritha akan menikah sekalian liburan disana karena Amira dan Alana sedang libur sekolah, sementara Alaric sudah lulus sekolah dan berniat untuk melanjutkan kuliah di Yogyakarta makanya Ali akan mengurus semua keperluan Alaric disana.

“Ayo sayang sarapan dulu, bunda sudah selesai sama adek,” ucap Prilly yang mengajak Amira keluar kamar.

Alana tersenyum melihat adiknya keluar, “adek sini duduk sebelah kakak,” ajak Alana lalu Amira menurut duduk di sebelah Alana.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang