🌿(29) Keinginan Alaric 🌿

247 28 4
                                    

Karena ibu Prilly baik hati, kalau senyum mirip banget kayak bunda Sisi

🌿🌿🌿🌿🌿

Happy Reading ❤️
.
.
.
.
.

Ali masuk ke dalam ruang rawat Alaric, terlihat anaknya dipasang beberapa alat medis dengan mata terpejam yang membuat hatinya begitu nyeri melihatnya. Ali sempat ke kantornya sebentar lalu kembali ke rumah sakit. Ali menatap wajah Alaric dan mengusap rambut hitamnya.

“Sayang, ayah nungguin kakak Alaric bangun … biasanya ayah anterin kakak sama adek ke sekolah setiap pagi …” ucap Ali, “ayah gak akan biarin orang-orang sakitin kakak sama adek lagi, maafin ayah ya gak bisa jagain kakak sama adek … hiks … hiks …” Ali meneteskan air matanya sambil menggenggam tangan Alaric lalu mencium punggung tangannya. Kenapa harus anak-anaknya yang tidak bersalah harus mengalami kejadian seperti ini? Bisa Ali bayangkan anak-anaknya pasti ketakutan dan kesakitan mendapatkan perlakuan kasar dari Mawar.

“Maafin mas Sisi … mas belum menjadi ayah yang baik untuk Alaric dan Alana … hiks …” lirih Ali menyebut nama mendiang istrinya untuk mencurahkan isi hatinya.

“Engh …”

Ali langsung mendongak begitu mendengar lirihan Alaric, “Alaric ayo bangun sayang … ” ucap Ali, perlahan mata Alaric perlahan terbuka.

“Ayah …” ucapnya dengan lemah.

“Iya sayang, ayah disini,” kata Ali tersenyum getir menatap anaknya.

“Kakak tidur lama ya?” tanya Alaric.

Ali mengangguk, “iya sayang, kakak Alaric tidur lama. Ayah nungguin kakak bangun,” kata Ali.

“Ayah, Alana sama ibu Prilly dimana?” tanya Alaric yang langsung kepikiran pada adiknya dan Prilly.

“Alana sama ibu Prilly ada kok, mereka juga lagi di rawat disini,” kata Ali, tiba-tiba Alaric menangis yang membuat Ali kaget, “sayang, kenapa nangis? Ada apa? Cerita sama ayah,” ucap Ali yang mendekat pada Alaric.

“Kakak Alaric takut tante mawar jahatin kakak, Alana sama ibu Prilly ayah. Tante Mawar bilang bakal jadi istri ayah, pengganti bunda Sisi. Kakak gak mau ayah, tante Mawar orang jahat … hiks … hiks …” ucap Alaric yang menangis lalu Ali membawanya ke dalam pelukannya.

“Nggak sayang, tante Mawar sampai kapanpun gak akan pernah jadi bundanya kakak, bunda kakak sama adek kan bunda Sisi, bukan yang lain. Ayah janji gak akan ada orang yang jahatin kakak sama adek lagi, ayah akan melakukan apapun untuk kakak sama adek supaya aman dan selalu bersama ayah terus ya,” ucap Ali.

“Kakak mau ibu Prilly jadi bundanya kakak sama adek, bukan tante Mawar ayah,” ucap Alaric yang membuat Ali kembali lebih terkejut dari sebelumnya. Ali tak tau harus menjawab apa.

“Pokoknya tante Mawar gak akan pernah jadi bundanya kakak sama adek. Sekarang kakak Alaric harus banyak istirahat ya, ayah ingin kakak cepat sembuh lagi,” ucap Ali yang menatap wajah anaknya dan menghapus air mata Alaric.

Cklek

“Kakak Alaric!” ucap Alana yang berlari menghampiri ranjang Alaric, Ali membantu Alana naik ke ranjang Alaric lalu Alana memeluk kakaknya, “Alana kangen sama kakak,” ucap Alana.

“Kakak juga kangen sama adek,” balas Alaric.

Mama Diana yang tadi bersama Alana tersenyum melihat cucu-cucunya.

“Ada yang kakak Alaric rasa sakit gak sekarang sayang?” kata mama Diana.

“Nggak ada Oma, cuman kepala kakak pusing sedikit aja kok,” jawab Alaric.

When Love Comes Back To Me [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang